Demi Hentikan Perang, AS Ajak Houthi Berunding

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Pejabat senior Amerika Serikat mengadakan perundingan pertama dengan para pejabat dari organisasi Houthi Yaman yang berpihak pada Iran. AS berharap pertemuan ini dapat mengakhiri perang enam tahun yang terjadi di negara yang masuh kawasan Jazirah Arab tersebut.

Diskusi yang belum dipublikasikan secara resmi oleh kedua belah pihak kabarnya berlangsung di ibu kota Oman, Muscat pada 26 Februari antara utusan Yaman, utusan AS yang diwakili oleh Timothy Lenderking, dan kepala negosiator Houthi, Mohammed Abdusalam.

Lenderking kabarnya bertemu Abdusalam di Muscat setelah bertemu dengan pejabat Saudi dan PBB di Riyadh. Ia juga turut mengunjungi Uni Emirates Arab, Kuwait, dan Qatar selama tur regionalnya. UEA khususnya telah memainkan peran significkan dalam kampanye yang dipimpin oleh Saudi di Yaman.

Sumber tersebut mengatakan, Lenderking menekan Houthi untuk menghentikan serangan Marib dan mendorong gerakan tersebut untuk terlibat secara aktif dengan Saudi dalam pembicaraan virtual mengenai gencatan senjata. Namun, Abdusalam enggan menanggapi kabar tersebut.

Sebagai informasi, Houthi merebut ibu kota Yaman, Sanaa tahun 2014 dan mengendalikan wilayah pada tersebut. Koalisi yang dibantu Arab Saudi telah memerangi Houthi dengan dukungan klandestin Barat sejak 2015 dalam perang yang telah menewaskan puluhan ribu jiwa.

Juru bicara luar negeri AS, Ned Price dalam sebuah briefing pada Rabu (3/3) menolak untuk mengonfirmasi atau menyangkal apakah Lenderking melakukan perundingan dengan Houthi. Price hanya menegaskan bahwa ia segera terbang ke Riyadh untuk konsultasi lebih lanjut dengan apra pejabat Arab Saudi.

“Kami tidak akan mengomentari semua keterlibatannya,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, melansir Reuters, Kamis, 4 Maret 2021.

Seorang sumber mengatakan, Pertemuan Muscat adalah bagian dari pendekatan baru Presiden AS, Joe Biden, yang bulan lalu resmi menghentikan dukungan terhadap kampanye militer yang dipimpin oleh Saudi. Selain itu, Biden juga mencabut label organisasi teroris terhadap Houthi yang sebelumnya diberikan Donald Trump.

Meski demikian, Departemen Keuangan AS tetap menjatuhkan sanksi terhadap dua pemimpin militer Houthi dengan tuduhan mendapatkan senjata dari Iran dan mengatur serangan –setelah kelompok tersebut meningkatkan serangan ke Arab Saudi dan mengintefsikan serangan di lapangan Marib Yaman.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini