Data BPS: 17 Persen Rakyat Indonesia Percaya Kebal Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Data hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan fakta mengejutkan, bahwa ada sekitar 17 persen rakyat Indonesia yang tak percaya akan tertular Covid-19.

Data 17 persen masyarakat yang merasa ‘kebal’ itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan BPS pada 7-14 September 2020.

“Kita nampaknya perlu lebih keras lagi meningkatkan atau menggencarkan mengenai pemahaman masyarakat tentang Covid-19,” kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Senin 28 September 2020.

“Jadi perlu terus-menerus digalakkan bahwa siapapun bisa terkena risiko, karena Covid-19 tidak mengenal umur, jenis kelamin, pendidikan, dan status sosial,” ujarnya menambahkan.

Menurut Suhariyanto, persepsi keyakinan tidak akan tertular Covid-19 itu terkait erat dengan tingkat pendidikan seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin meyakini Covid-19 berbahaya dan mudah menular.

Dari yang mengatakan tidak mungkin tertular, 33,69 persen memiliki pendidikan sekolah dasar, 32,58 persen sekolah menengah pertama (SMP), 25,46 persen sekolah menengah atas (SMA) atau sekolah menengah kejuruan (SMK) dan 13,41 persen mengenyam pendidikan diploma atau sarjana.

Sementara Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo memperingatkan bahaya virus ini dan potensi penularan yang terjadi jika tidak melakukan protokol kesehatan.

“Kalau kita saja sendirian patuh pada protokol kesehatan lantas orang-orang di sekitar kita tidak patuh cepat atau lambat kita pasti akan tertular. Yang menulari bukan orang yang jauh, yang menulari kita orang-orang yang sangat dekat dengan kita, yaitu keluarga kita, teman sekerja,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah Capai 65 Ton selama Lebaran, WALHI Jogja Ingatkan Penanganan Jangan hanya Menumpuk

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencatat peningkatan sebanyak 65 ton sampah di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul selama periode 8-15 April 2024 atau masa lebaran. Persoalan sampah di DIY ini juga diingatkan oleh WALHI agar Pemda mencari penanganan lanjutan ke depan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini