Dapat Bantuan Kuota Gratis, Sinyal Jaringan jadi Masalah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pemerintah melalui kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) memberikan kuota gratis kepada pelajar sekolah, mahasiswa dan dosen untuk semua jenis provider. Kuota itu diberikan untuk memfasilitasi mereka dalam kegiatan belajar mengajar secara daring.

Dilansir dari web Kemendikbud.go.id, bantuan kuota yang diberikan yakni bagi pelajar adalah sebesar 35 GB per bulan dan guru sebesar 42 GB perbulan. Sedangkan untuk mahasiswa dan dosen masing-masing 50 GB per bulan.

Namun, banyak pertanyaan apakah bantuan kuota yang diberikan hanya bisa di gunakan untuk keperluan belajar atau bisa juga digunakan untuk mengakses Sosial Media lainnya.

Dilansir laman Twitter milik @inirenaaata, seorang pengguna provider XL yang merasa terkendala saat ingin melakukan Googling. “Mau nanya hyungggg, kuota XL yang ini bisa dipakai Googling gak ya?? Butuh banget buat kuliah,” tanyanya.

Selain itu, salah satu pengguna kartu Smartfren mengeluh hambatan koneksi internetnya. Dilansir laman Twitter milik @orionnebulaa, yang mengeluhkan tugas video yang hendak ia apload ke laman Twitter terus gagal.

“Telkomsel sudah pasti, soalnya kemarin coba pakai Smartfren ngirim tugas video di Twitter aja gagal terus,” keluhnya.

Diketahui, pelajar dan mahasiswa lebih banyak memilih menggunakan kartu Tri karena menawarkan harga yang murah namun sudah bisa mendapatkan kuota yang besar. Walaupun jaringan atau sinyal yang di miliki Tri tidak sebagus dan secepat jaringan Simpati, XL, dan provider lainnya.

Reporter: Khansa Dhiya Sasikirana, Anggitasari Prasetyani

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah Capai 65 Ton selama Lebaran, WALHI Jogja Ingatkan Penanganan Jangan hanya Menumpuk

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencatat peningkatan sebanyak 65 ton sampah di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul selama periode 8-15 April 2024 atau masa lebaran. Persoalan sampah di DIY ini juga diingatkan oleh WALHI agar Pemda mencari penanganan lanjutan ke depan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini