Cuaca Ekstrem, Puluhan Ton Ikan di Wonosobo Mati Mendadak

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Cuaca ekstrem yang belakangan terjadi di Wonosobo Jawa nampaknya berdampak pada ekosistem ikan. Puluhan ikan di Waduk Wadaslintang, Wonosobo, Jawa Tengah mati mendadak.

Hal ini pun menjadi perhatian dari Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) Kabupaten Wonosobo. Petugas saat ini tengah melakukan kajian terhadap peristiwa ini.

Kepala Bidang Dispaperkan Kabupaten Wonosobo, Pramuji mengatakan pihaknya memprediksi matinya ikan secara mendadak itu disebabkan iklim ekstrem atau kemarau panjang beberapa waktu terakhir. Peristiwa terjadi pada Jumat, 21 Juli 2019 pekan lalu.

“Kami sedang di lokasi bersama tim, untuk melakukan kajian,” kata Pramuji, Jumat 26 Juli 2019.

Ia menambahkan ada ketidaknormalan perilaku ikan pada beberapa pekan terakhir. Hal itu dipicu lantaran perbedaan suhu udara yang sangat signifikan pada siang dan malam hari.

Jika pada siang hari suhu sangat tinggi, sementara pada malam hari suhu air sangat rendah. Kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 2009 silam.

Menurutnya selain akibat kemarau panjang ada beberapa faktor lainnya. Salah satunya yakni berkurangnya volume air, sementara jumlah ikan di dalam waduk tetap sama.

Hal itu menimbulkan up-willing atau naiknya racun (gas amonia) dasar waduk yang berasal dari sedimen tumpukan sisa pakan dari budidaya ikan. Volume air yang menurun drastis juga menyebabkan oksigen (O2) yang dibutuhkan ikan menjadi langka dan menimbulkan kematian massal.

“Gejalanya sudah dirasakan petani sejak Jumat (19 Juli 2019), hampir sama dengan kejadian 10 tahun silam. Dugaannya karena cuaca ekstrem, air waduk surut hingga sekitar 50 persen. Ini tentu berpengaruh terhadap populasi dan perkembangan ikan secara keseluruhan, termasuk yang berada di karamba,” paparnya.

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini