Covid19 Bikin Pengangguran Jadi 12,7 Juta, Warga Miskin 28 Juta

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dampak pandemi Covid19 menurut catatan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa akan membuat jumlah pengangguran mencapai 12,7 juta orang. Selain itu menambah 4 juta orang miskin menjadi 28 juta orang.

Tahun ini saja tercatat potensi pertambahan jumlah pengangguran mencapai 4 juta sampai 5,5 juta orang.

Menurut Suharso dari jumlah itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada 2020 diperkirakan berada di kisaran 8,1 persen sampai 9,2 persen atau lebih tinggi dibandingkan target dalam APBN 4,8 persen sampai 5 persen dan realisasi 2019 sebesar 5,28 persen.

Suharso menuturkan untuk target TPT tahun depan akan berada di antara 7,7 persen sampai 9,1 persen. “Namun, dia berharap bisa dikembalikan setidaknya mendekati sebelum pandemi,” ujar Suharso di Jakarta, Senin 22 Juni 2020.

Ia menjelaskan peningkatan pengangguran didorong melemahnya kinerja industri manufaktur yang turun hingga 30 persen selama 10 minggu mewabahnya COVID-19 sehingga banyak pekerja di-PHK dan dirumahkan.

Suharso melanjutkan, industri manufaktur secara total memiliki jumlah tenaga kerja mencapai 18 juta dengan 9,8 juta di dalamnya merupakan manufaktur padat karya sehingga sangat berkontribusi terhadap ekonomi.

Ia mengatakan potensi lonjakan jumlah pengangguran juga dikhawatirkan akan menambah jumlah penduduk miskin Indonesia yang jika tanpa intervensi dari pemerintah berpotensi naik sekitar 4 juta orang.

Jika pemerintah melakukan intevensi jumlah penduduk miskin bertambah hanya menjadi 1 juta orang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini