Corona Ditemukan,Keuskupan Semarang Larang Bersalaman di Gereja

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEMARANG – Pengumuman virus corona Covid-19 ditemukan di Indonesia mengubah kebiasaan warga Indonesia, termasuk umat Katolik. Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko

Beberapa tata cara ekaristi di gereja Katolik yang berpotensi jadi media penyebaran virus Corona pun diimbau disederhanakan atau bahkan ditiadakan.

“Saudara saudariku umat Keuskupan Agung Semarang, wabah virus Corona terus menyebar, termasuk di Indonesia. Maka dari itu mari kita berupaya mencegah penularan dan penyebaran virus tersebut secara bersama-sama. Saya menghimbau para romo, suster, dan umat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan baik di kehidupan sehari-hari dan saat mengikuti perayaan Ekaristi. Semoga kita semua berada dalam lindungan Tuhan. Berkah Dalem
#keuskupanagungsemarang,” begitu Uskup Agung Semarang melalui akun instagramnya, Kamis 5 Maret 2020.

Beberapa hal soal Ekaristi, Uskup Agung Semarang itu mengusulkan beberapa hal praksis seperti;

– Air suci di pintu-pintu masuk gereja untuk sementara dikosongkan.

– Salam damai menjelang komuni dapat kita lakukan secara sederhana dengan saling menganggukkan kepala atau membungkukkan badan tanpa bersalaman atau berjabat tangan.

– Komuni diterimakan di tangan saja. Diharapkan para pembagi komuni (romo dan prodiakon) menyucitangan terlebih dahulu sebelum membagikannya.

– Pada saat ibadat Jumat Agung, penghormatan salib dapat dilakukan secara sederhana dengan berlutut atau membungkuk di hadapan salib yang telah disediakan, tanpa memegang dan/atau menciumnya.

Hal itu tertuang dalam surat edaran Keuskupan Agung Semarang tentang Pencegahan, Penularan dan Penyebaran Virus Corona.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Antisipasi Daging Sapi Terjangkit Antraks, Pemkot Jogja Sidak Pedagang Pasar

Mata Indonesia, Gunung Kidul - Kasus antraks yang terjadi di Gunungkidul dan Sleman diantisipasi lebih cepat oleh Pemkot Jogja. Meski Kementan sudah menggerakkan jajarannya termasuk Pemkab Gunungkidul untuk memvaksinasi hewan ternak warga, antisipasi oleh pemerintah wilayah lain juga harus dilakukan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini