Coldplay Tunda Tur Dunia Demi Gelar Konser Ramah Lingkungan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Penggemar berat Coldplay yang ingin menonton harus menahan diri untuk beberapa waktu. Pasalnya band asal Inggris itu menunda konser tur dunianya.

Chris Martin dalam wawancara dengan BBC mengatakan grup band ini tidak akan melakukan tur untuk album terbaru mereka Everyday Life, sampai mereka bisa menemukan cara melakukan tur yang tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.

“Kami akan menghabiskan waktu setahun dua tahun ke depan untuk merancang tur yang berkesinambungan, dan juga bermanfaat dari sisi lingkungan,” kata Martin seperti dikutip dari ABC.net.au, Sabtu 23 November 2019.

Martin mengatakan selain tur memberikan manfaat positif, selama ini perjalanan bagi para pemusik, kru dan juga peralatan mereka menjadi salah satu hambatan besar dari sisi dampaknya terhadap lingkungan.

Chris Martin juga menginginkan bahwa penggunaan plastik sekali pakai dilarang di pertunjukkan Coldplay dan pembangkit listrik mengunakan tenaga sinar matahari (solar).

“Kami sudah banyak melakukan pertunjukan besar. Sekarang kami ingin berubah sehingga tidak sekadar mendapatkan sesuatu namun juga bisa memberi.” Katanya.

Coldplay terakhir kali tampil di Australia tahun 2016, dengan tur A Head Full of Dreams

Menurut Green Touring Network, sebuah jaringan musik di Jerman, pertunjukkan kolosal sebuah band besar selalu merupakan kegiatan yang berdampak besar bagi lingkungan.

Panggung pertunjukkkan harus dipindahkan dengan truk dari satu kota ke kota lain, bahkan kadang antarbenua. Anggota band dan kru lain yang jumlahnya kadang bisa belasan orang harus diterbangkan dengan pesawat dan kemudian naik bus.

Gedung atau stadion besar memerlukan listrik yang besar dan juga perlu makanan bagi mereka yang hadir dan akhirnya memproduksi sampah dalam jumlah besar.

Belum lagi para penonton yang membawa sampah dan melakukan pencemaran ketika menonton.

Diketahui, Radiohead, kelompok pertama yang berusaha melakukan tur yang ramah lingkungan menemukan bahwa dalam tur di tahun 2003 dan 2006 bahwa emisi terbesar berasal dari penonton, karena sebagian besar diantara mereka menggunakan mobil ke tempat pertunjukkan.

Band tersebut kemudian mengubah cara mereka melakukan tur dan di tahun 2008 mengadakan tur bernama Carbon Neutral World Tour.

Pertunjukkan mereka dilakukan di kawasan pinggir kota, yang dekat dengan transport umum dan penonton dianjurkan menggunakan transport umum tersebut.

Peralatan mereka juga disewa dari lokal dan tempat pertunjukkan disarankan ramah lingkungan semaksimal mungkin.

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini