Cerita Satgas Bogor Dibikin Susah Umat HRS di Megamendung

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kerumunan dalam kegiatan peletakan batu pertama masjid di Ponpes Agrokultural Markaz Syariat, Megamendung, Kabupaten Bogor yang digagas FPI dan dihadiri Habib Rizieq Shihab masih menjadi sorotan tajam, karena banyaknya pelanggaran protokol kesehatan.

Menurut Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor, Iwan Purnawan, pihaknya sudah bersusah payah melakukan lobi kepada FPI, agar kegiatan itu tidak dilakukan demi memutus mata rantai penyebaran corona.

Satgas sudah menduga, bakal terjadi kerumunan massa, apalagi sampai dihadiri oleh Rizieq.

Bahkan, untuk menertibkan massa dan menggalakkan protokol kesehatan, Iwan menyebut pihaknya menerjunkan 60 persen dari total personel Satpol PP di Kabupaten Bogor. Hanya saja, karena massa membludak, maka petugas pun kesulitan.

“Jemaahnya kebanyakan dari luar (Kabupaten Bogor), kami juga jadi keteteran akhirnya. Namun dari pengamanan sudah dikirimkan personel, tapi cuman mengimbau saja dibantu Polres dan TNI untuk menggiring mereka ke kantong-kantong parkir,” kata Iwan, Rabu 18 November 2020.

Sementara ini, Pemkab Bogor saat ini tengah bergerak melakukan identifikasi terhadap acara yang digelar pada Jumat 13 November 2020 lalu tersebut.

Adapun ancaman sanksi terkait kasus ini, Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan, maksimal denda yang dijatuhkan adalah Rp 50 juta.

“Tinggal mengidentifikasi permasalahannya. Sanksinya bisa berupa denda, mulai Rp50 ribu sampai Rp50 juta,” kata Iwan di Bogor.

Iwan menegaskan, larangan berkerumun telah diatur dalam Peraturan Bupati (Perbup) Bogor Nomor 60 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Pra-adaptasi Kebiasaan Baru (Pra-AKB).

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Kota Jogja Mulai Disorot, Heroe Poerwadi Akhirnya Diusung PAN, Budi Waljiman Dikawal Gerindra

Mata Indonesia, Yogyakarta - Persiapan untuk Pilkada pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja mulai memanas. Beberapa figur telah muncul sebagai calon potensial dari berbagai partai politik, di antaranya adalah Heroe Poerwadi dan Budi Waljiman.
- Advertisement -

Baca berita yang ini