MATA INDONESIA, MONACO – Cesc Fabregas adalah salah satu pesepakbola ternama dan sukses. Tapi, perjalanan kariernya tak mudah, termasuk menjadi anak broken home.
Fabregas memulai karier dari akademi Barcelona, La Masia sebelum akhirnya melakoni debut bersama Arsenal. Kemudian, dia sempat kembali lagi ke Barcelona, main bersama Chelsea, dan kini memperkuat AS Monaco.
Dalam sebuah wawancara, Fabregas mengenang masa remajanya ketika mengetahui orangtuanya akan cerai. Pemain asal Spanyol itu sempat memukul tembok karena tak bisa menerima kenyataan orangtuanya berpisah.
“Saya masih ingat momen orangtua saya pisah. Saya masih merasakannya hingga kini. Saat itu saya berusia 14 tahun dan perceraian mereka selalu saya bawa sepanjang setengah hidup saya. Rasa sedih yang tak pernah berakhir,” ujar Fabregas, dikutip dari Marca, Kamis 10 September 2020.
“Saya ingat, waktu itu hari Minggu sore. Ayah saya menelepon kami dan bilang ada pertemuan keluarga. Saya pikir mereka akan beritahu kami ibu saya hamil lagi, karena semuanya tampak normal. Tapi, saat itu ayah saya tampak kesal. Jadi, ibu yang bicara pada kami,” katanya.
“Ketika ibu mengatakan pada kami akan bercerai, saya sangat kaget. Saya ingat waktu itu langsung pergi ke kamar dan memukul tembok. Adik perempuan saya reaksinya beda, karena dia bisa beradaptasi. Tapi, itu masalah besar bagi saya,” ungkapnya.
Di saat dalam kondisi tak stabil, Fabregas selalu lari ke sepak bola, olahraga yang dianggap sudah menjadi bagian hidupnya.
“Sepak bola selalu menjadi tempat saya melupakan banyak hal. Ketika saya mengatakan sepak bola adalah hidup saya, itu karena benar demikian adanya. Sepak bola cara saya melupakan masalah dan menikmati hidup,” tuturnya.
