Cegah Radikalisme, Pengamat: NU dan Muhammadiyah Harus Jadi Penggerak dalam Nalar Agama yang Sehat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan bangsa. Hal serupa dikemukakan oleh Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi yang menegaskan bahwa NU dan Muhammadiyah harus menjadi penggerak utama dalam nalar sehat beragama.

“NU, Muhammadiyah harus jadi leading sector kelompok moderasi dan nalar sehat dalam beragama,” kata Islah dalam Webinar bertema ‘Deteksi Dini Ancaman Gerakan Radikalisme dan Intoleransi di Indonesia’ pada Selasa 9 Februari 2021.

Posisi NU dan Muhammadiyah sebagai perekat dalam NKRI tidak perlu diragukan. Bahkan Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menilai tepat bila eks ormas Front Pembela Islam (FPI) bergabung dengan organisasi Islam seperti NU dan Muhammadiyah agar jauh dari ideologi radikal.

Sahroni menilai bahwa NU dan Muhammadiyah memiliki pondasi kebangsaan yang kuat, jadi akan susah bagi paham radikal berkembang di dalam. Mereka dinilai saling menjaga satu dengan yang lain.

Selain itu mantan Wakil Gubernur Jatim H. Saifullah Yusuf pernah menegaskan bahwa kontribusi kedua ormas Islam ini sangat sentral khususnya dalam menghasilkan semangat keagamaan sekaligus perjuangan kebangsaan yang melahirkan kemerdekaan NKRI.

Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal sejak Oktober 2004-Mei 2007 ini juga menegaskan bahwa kedua ormas Islam tersebut tetap menjadi pilar utama NKRI.

Muhammadiyah mencerdaskan dan menyatukan umat Islam dari berbagai suku di Indonesia lewat bidang pendidikan. Sementara NU, kepemimpinan para kiai menyatukan para santri di seluruh nusantara melalui jejaring pesantren.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini