Catat, Berbicara Keras Bisa Percepat Penularan Covid19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Satu lagi temuan ilmiah yang bisa mengurangi penularan virus corona penyebab Covid19 hasil studi ilmuwan University of California yaitu berbicara pelan terutama di ruangan berisiko tinggi seperti rumah sakit dan restoran.

Studi menunjukkan, mengurangi volume berbicara sebesar 6 desibel bisa mempunyai efek rata-rata sama dengan menggandakan ventilasi udara.

Maka enam peneliti dari universitas tersebut otoritas kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan menciptakan “zona tenang” di dalam ruangan berisiko tinggi tersebut.

Sebelumnya WHO sudah mengungkapkan bahwa virus penyebab Covid19 itu bisa menular melalui udara. Itu bisa terjadi saat latihan paduan suara atau di restoran.

Di tempat itu, seperti dilansir Reuters, tetesan mikroskopis yang keluar saat berbicara akan menguap dan meninggalkan partikel aerosol yang cukup besar untuk membawa virus tersebut.

Peningkatan volume suara sebesar 35 desibel sama seperti orang berteriak akan meningkatkan laju emisi partikel virus tersebut hingga 50 kali.

Dalam melakukan percakapan normal, kita hanya mengeluarkan tingkat kebisingan sebesar 10 desibel, sedangkan saat berbicara di restoran yang bising bisa menjadi 70 desibel.

Menurut ketua peneliti, William Ristenpart, tidak semua ruangan bisa memiliki risiko penularan melalui udara yang sama, tergantung bagaimana mereka bicara.

Di ruang kelas yang banyak orang tetapi mereka berbicara biasa jauh lebih tidak berbahaya dari pada tempat karaoke yang sedikit pengunjung dan menerapkan jaga jarak tetapi mereka berbicara dan bernyanyi dengan suara keras.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini