‘Bunuh’ Rasa Jenuh, Gregoria dan Melati Lebih Banyak Nonton TV

Baca Juga

MATA INDONESIA, BANGKOK – Jika Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto membunuh rasa jenuh dengan membaca buku dan main game online, tunggal putri Gregoria Mariska memilih menonton televisi. Pun demikian dengan Melati Daeva Oktavianti.

Gregoria mengatakan, kegiatannya selama karantina di Bangkok hampir sama dengan apa yang dilakukannya di Pelatnas PBSI, Cipayung.

Setelah latihan, dia lebih banyak menghabiskan waktu di kamar dengan menonton televisi. Apalagi, di saluran televisi di kamarnya, begitu banyak tayangan film bagus.

“Karena kita mendapat dua sesi latihan pagi dan sore hari, setelah itu benar-benar bebas sampai malam. Jadi tidak banyak waktu juga untuk beraktivitas karena harus istirahat. Apa yang saya jalani ini sebetulnya kurang lebih hampir sama seperti di asrama,” ungkap Gregoria.

Nonton televisi juga dilakukan Melati Daeva Oktavianti. Pasangan ganda campuran Praveen Jordan ini mengaku kegiatannya usai berlatih lebih banyak menonton televisi.

“Akhirnya, setelah latihan, kegiatannya lebih banyak di kamar. Paling banyak nonton film di televisi. Ini sudah cukup untuk membunuh kejenuhan,” ujar Melati.

Selebihnya, acara makan di kamar adalah yang paling favorit. Secara bergiliran para pemain bertandang ke kamar Bambang Roedyanto, Kabid Luar Negeri PP PBSI. Di sini, Roedy jadi juru masak bagi para pemain. Kebetulan, sejak dari Jakarta, dia membawa peralatan masak dan begitu banyak logistik makanan cepat saji.

Menu bakso paling banyak dipesan pemain. Roedy pun dengan senang hati memasak sesuai permintaan pemain. Praveen Jordan, Greysia Polii, Gregoria, dan pemain lain menyukai menu bakso buatan koki dadakan ini.

“Saya jadi koki dadakan. Menu bakso paling laris dan dipesan pemain,” ucap Roedy.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

AMN Manado Bangkitkan Etos Pemuda Jadi Cendekia Cerdas dan Terhormat

Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Manado membangkitkan etos para pemuda untuk menjadi cendekia yang cerdas dan terhormat, sehingga mereka terampil...
- Advertisement -

Baca berita yang ini