Bukan Kecanggihan Senjata, Ini Kekuatan yang Paling Ditakuti Musuh Iran

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Banyak netizen yang bingung ketika Iran nekat meluncurkan rudal-rudalnya ke instalasi militer Amerika Serikat di Iraq pasca “pembunuhan” jenderal berpengaruh Qaseem Sulaimani. Memang apa yang membuat nekat negeri para Mulah itu “mengusik” AS padahal, berdasarkan pemeringkatan Global Fire Power, dari sisi persenjataan Iran kalah jauh dari AS?

Dina Y. Sulaeman, perempuan kelahiran Semarang yang pernah belajar dan berkarir di Iran mengungkapkan hal mengejutkan dari kenekatan Iran.

Dia menegaskan memang bukan karena hard power Iran begitu tenang meluncurkan roket-roketnya ke instalasi militer AS. Global Fire Power memeringkatkan alutsista AS di nomor 1, sedangkan Iran hanya di posisi 14.

Namun Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengungkapkan ada soft power yang dimiliki Iran sehingga berdiri tegak melawan.

Menyitir seorang professor Hubungan Internasional Tehran University, Manouchehr Mohammadi, ada mengidentifikasi ada 10 sumber kekuatan soft power Iran. Namun Dina yang juga pernah berkuliah di tempat yang sama hanya mengungkap tiga di antaranya yaitu;

1. Rahmat Tuhan.
Inilah yang diyakini rakyat Iran, dan sumber utama kekuatan mereka. Menurut Mohammadi, bangsa Iran percaya bahwa orang yang berjuang melawan penentang Tuhan, pasti dibantu oleh Tuhan. Dengan kalimat yang indah, Mohammadi mendefinisikan keyakinan itu sebagai, “Kenyataannya, mereka [yang berjuang di jalan Allah] bagaikan tetesan air yang bergabung dengan lautan luas, lalu menghilang dan menyatu dalam lautan, kemudian menjelma menjadi kekuatan yang tak terbatas.”

Hal itu terbukti saat melawan beberapa negara yang di atas kertas sangat tidak mungkin buat Iran. Misalnya invasi Irak (1980-1988).

Hitungan awal Presiden Irak saat itu, Saddam Hussein, bisa menguasai Iran dalam waktu singkat. Ternyata Iran bisa bertahan dalam perang selama 8 tahun. Padahal saat itu Iraq didukung AS, Eropa, Arab Saudi dan Uni Soviet sekarang Rusia. Negeri Persia itu bahkan diembargo berbagai hal.

Hal lain yang membuktikan kekuatan keyakinan tersebut adalah kegagalan operasi rahasia Eagle Claw tahun 1980 yang legendaris. Saat itu Presiden AS Jimmy Carter mengirimkan 8 helikopter dengan misi menyelamatkan 52 warga AS yang disandera mahasiswa Iran di Teheran.

Operasi itu gagal karena angin topan menyerbu kawasan Tabas, gurun tempat helikopter itu ‘bersembunyi’ sebelum meluncur ke Teheran. Angin topan dan pasir membuat helikopter itu saling bertabrakan dan rusak parah. Mengomentari kejadian tersebut, Imam Khomeini mengatakan, “Pasir dan angin adalah ‘pasukan’ Allah dalam operasi ini.”

2. Kepemimpinan dan Otoritas yang Dikagumi

Di Iran, pemimpin tertinggi negara tersebut adalah ulama dengan kredibilitas tinggi sehingga kepatuhan kepada pemimpin juga dianggap sebagai sebuah gerakan relijius. Itulah sumber utama kekuatan soft power Iran yang menakutkan bagi lawan-lawannya.

3. Mengubah Ancaman Menjadi Kesempatan

Revolusi Islam Iran telah menggulingkan Shah Pahlevi yang didukung penuh oleh Barat, terutama Amerika Serikat (AS). Tergulingnya Shah membuat berbagai kepentingan Barat, terutama minyak, terganggu.

AS dan Eropa kemudian menerapkan berbagai sanksi dan embargo; berusaha meminggirkan Iran dalam pergaulan internasional, bekerjasama dengan Saudi Arabia untuk mempropagandakan citra buruk Iran. Caranya dengan menyebarkan hoax seputar teologi, perseteruan mazhab khususnya syiah dan sunni dan lain sebagainya.

Namun, semua tekanan tersebut justru dijadikan kesempatan untuk maju dan berdikari. Ketika diembargo senjata, Iran justru membuat senjata sendiri. Saat diembargo obat, mereka bikin pabrik farmasi sendiri.

Mereka menggunakan istilah “jihad” untuk semua itu: jihad pembangunan [ketika giat membangun infrastruktur setelah porak-poranda akibat perang]; jihad pertanian [supaya swasembada pangan], jihad ekonomi [supaya tidak bergantung impor], dll.

Tahun 2011-2012, terjadi pembunuhan terhadap pakar-pakar nuklir Iran (dilakukan agen Mossad), respon yang muncul adalah jumlah pendaftar kuliah di jurusan teknik nuklir semakin meningkat. Semakin ditekan, Iran justru semakin bersemangat untuk berjuang.

Kenapa kita tidak bisa melakukan hal yang sama?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Antisipasi Daging Sapi Terjangkit Antraks, Pemkot Jogja Sidak Pedagang Pasar

Mata Indonesia, Gunung Kidul - Kasus antraks yang terjadi di Gunungkidul dan Sleman diantisipasi lebih cepat oleh Pemkot Jogja. Meski Kementan sudah menggerakkan jajarannya termasuk Pemkab Gunungkidul untuk memvaksinasi hewan ternak warga, antisipasi oleh pemerintah wilayah lain juga harus dilakukan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini