Bukan Cuma Mrapen, Ini 5 Lokasi Api Abadi yang Ada di Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sepekan ini masyarakat dihebohkan dengan padamnya api abadi Mrapen di Grobogan, Jawa Tengah. Api Mrapen adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan api obor Asian Games 2018.

Bahkan api mrapen ini menjadi salah satu obyek wisata di Indonesia yang banyak dikunjungi wisatawan. Namun, tak perlu khawatir, ternyata di Indonesia ada beberapa lokasi api abadi lainnya, dimana saja?

  1. Api Abadi Kayangan Api

Api Abadi Kayangan Api terletak di Desa Sendangharo, Bojonegoro, Jawa Timur. Api ini merupakan sumber api terbesar di Asia Tenggara.

Pekan Olahraga Nasional (PON) XV yang diselenggarakan pada 2000 lalu menggunakan obor yang berasal dari api ini. Konon, api abadi ini sudah ada sejak Kerajaan Majapahit berkuasa.

  1. Api Abadi Bekucuk

Api Abadi Bekucuk berada di Dusun Bekucuk, Desa tempuran, Mojokerto, Jawa Timur. Api abadi ini pertama kali ditemukan pada 1993 dan menjadi tempat wisata sejak saat itu.

Namun, menurut legenda, api abadi ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Pada masa Kerajaan Majapahit, api abadi ini diyakini digunakan untuk membuat senjata, termasuk keris.

  1. Api Tak Kunjung Padam

Api Tak Kunjung Padam merupakan tempat api abadi yang berada di Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Warga setempat percaya bahwa api abadi di sini muncul dari tongkat sakti milik seseorang yang bernama Ki Moko.

Uniknya, kalau ada orang yang menggali tanah di area api abadi ini, maka semburan api akan semakin besar.

  1. Api Abadi Sungai Siring

Api Abadi Sungai Siring berada di Dusun Bambu Kuning, Samarinda, Kalimantan Timur. Obor Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII pada 2008 menggunakan api yang berasal dari api abadi ini.

  1. Api Biru Abadi Kawah Ijen

Api abadi yang satu ini berbeda dengan api abadi yang lainnya. Lidah api biasanya berwarna oranye-kuning, tapi api di sini berwarna biru.

Api abadi ini terletak di kawah Gunung Ijen, perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur. Api biru ini tidak bisa dilihat saat siang hari, baru bisa dilihat saat Matahari terbenam sampai terbit.

Namun begitu, waktu terbaik untuk melihat fenomena api biru ini adalah sekitar pukul 02.00 sampai 05.00 waktu setempat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Antisipasi Daging Sapi Terjangkit Antraks, Pemkot Jogja Sidak Pedagang Pasar

Mata Indonesia, Gunung Kidul - Kasus antraks yang terjadi di Gunungkidul dan Sleman diantisipasi lebih cepat oleh Pemkot Jogja. Meski Kementan sudah menggerakkan jajarannya termasuk Pemkab Gunungkidul untuk memvaksinasi hewan ternak warga, antisipasi oleh pemerintah wilayah lain juga harus dilakukan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini