Bougainville Gelar Referendum Kemerdekaan dari Cengkraman Papua Nugini

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA - Tak lama lagi, Pulau Bougainville akan segera merdeka dari Papua Nugini, setelah wilayah tersebut menggelar referendum untuk pertama kalinya pada Sabtu 23 November 2019.

Antusiasme 217 ribu warga Bougainville tampak setelah mereka memenuhi tempat pemungutan suara untuk memberi dukungan terhadap referendum.

Bahkan para warga bernyanyi di berbagai penjuru pulau, sambil mengibarkan bendera kemerdekaan yang nantinya akan jadi bendera negara jika referendum terpenuhi.

Mengutip Aljazirah, dalam pemungutan suara tersebut, warga Bougainville akan memilih dan memutuskan apakah kepulauan tersebut akan melepaskan diri dan membentuk negara atau memperoleh otonomi yang lebih besar dari Papua Nugini.

Salah satu tokoh Bougainville bernama Raymond berkata masyarakat pulau tersebut sudah lama putus hubungan dengan Papua Nugini. Dengan referendum ini, ia berharap Bougainville bisa menikmati masa-masa indah dahulu, saat kekayaan alam dikelola sendiri dan ekonomi menguat.

“Ini adalah sesuatu yang kami inginkan dan terima untuk waktu yang lama,” kata Raymond.

Bougainville dan Papua Nugini terlibat dalam perang saudara pada 1988-1998. Pemicunya adalah perebutan pendapatan dari hasil tambang tembaga Panguna yang sekarang tertutup. Tambang tersebut diperkirakan masih memiliki lebih dari lima juta ton tembaga dan ratusan ton emas.

Konfrontasi akibat perebutan penghasilan dari tambang itu menyebabkan setidaknya 20 ribu warga Bougainville tewas. Pada 2001, kedua belah pinak menandatangani perjanjian damai.

Perjanjian tersebut juga mencantumkan tentang referendum. Jika Bougainville suatu saat mengadakan referendum, hasilnya harus diterima dan diratifikasi oleh pemerintah nasional.

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini