Boeing Turun Gunung, Ikut Identifikasi Sriwijaya Air SJ182

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Produsen pesawat asal Amerika Serikat, Boeing, ikut turun tangan membantu proses identifikasi puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu 9 Januari 2021 lalu.

“Teman-teman kita dari penerbangan semua ingin bantu, mencari tahu apa yang menyebabkan kecelakaan ini,” kata investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) R Yunus Ardianto di Jakarta, Sabtu 16 Januari 2021.

Saat ini, ada delapan orang investigator yang melakukan pemeriksaan terhadap puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Empat di antaranya berasal dari luar negeri, salah satunya dari pihak Boeing.

Mereka tiba di Dermaga JICT pada Sabtu 16 Januari, sekitar pukul 13.15 WIB, didampingi KNKT. Selama sekitar 20 menit, mereka mengamati sejumlah puing pesawat Sriwijaya Air.

Namun, tidak ada keterangan pers yang diberikan setelah meninjau puing Sriwijaya Air SJ-182.

Ardianto menjelaskan kedatangan mereka untuk mengidentifikasi agar dapat melakukan antisipasi ke depan sehingga pemicu yang membuat kecelakaan serupa tidak terulang.

“Sehingga dengan tahu penyebab ini kita bisa informasikan kepada semua untuk membuat antisipasi bagaimana agar ke nantinya tidak terjadi kecelakaan, jangan sampai ada penyebab yang sama,” ujarnya.

Sebagai informasi, Sriwijaya Air sj182 adalah jenis Boeing 737-500. Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini