BNPB: 98 Persen Sungai di Indonesia Tercemar, Airnya Tak Layak Konsumsi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Indonesia memang dikelilingi hutan dan sungai yang panjang. Namun, saat ini kondisi sungai di Indonesia sudah tak sejernih dahulu, karena sudah tercemar dengan bahan kimia dari aktivitas pertambangan, pabrik dan lain sebagainya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, mengatakan air sungai-sungai di Indonesia sudah tak layak lagi untuk dikonsumsi.

“Sungai-sungai kita telah mengalami pencemaran. 98 persen mengalami pencemaran mulai dari tercemar berat, sedang dan ringan. Hanya 2 persen saja di Indonesia yang airnya layak dikonsumsi, artinya setiap hari kita harus mengeluarkan uang untuk mendapatkan air bersih,” kata Doni.

Tercemarnya air sungai tentu akan menjadi sumber penyakit karena air bersih sangat diperlukan untuk menunjang kesehatan.

“Contohnya buang air besar sembarangan di sungai juga itu pencemaran. Belum lagi industri yang membuang limbah-limbahnya yang belum dinormalisasi main mengalir saja ke sungai, itu dampak kesehatannya jelas,” kata Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, Imran Agus Nurali.

Risiko terkena penyakit diare, cacingan, hingga mengalami kekurangan gizi bisa menjadi dampak dari tercemarnya air sungai ini. Tak hanya itu, hepatitis juga bersumber dari pencemaran sumber air dan yang jangka panjang tadi salah satunya karsinogenik (zat-zat penyebab kanker).

“Karsinogenik bisa macam macam ada juga gangguan pendarahan, gangguan hormonal,” katanya.

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini