BMKG Ungkap Penyebab Terus Terjadinya Gempa Susulan di Malang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap, gempa susulan yang terus terjadi di Kabupaten Malang, terutama yang berkekuatan M 5,3 pada Minggu 06.54 WIB disebabkan oleh aktivitas subduksi.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno berkata, dengan  memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa tersebut merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas subduksi.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” kata Bambang dalam keterangan resminya.

Sebelumnya BMKG menginformasikan terjadi gempa berkekuatan M 5,5 yang informasinya diperbarui menjadi M 5,3. Episenter atau pusat gempa itu berada di laut kedalaman 102 kilometer (km) pada jarak 71 km sebelah selatan dari Kota Kepanjen.

Menurut Bambang, guncangan terasa di daerah Kota Malang dengan skala III-IV MMI, atau dirasakan oleh banyak orang dalam rumah.

Sementara di Pacitan, Wonogiri dan Trenggalekdirasakan dengan skala III MMI di mana getaran dapat dirasakan nyata dalam rumah dan terasa seakan ada truk melintas.

Selanjutnya di Nganjuk dan Ponorogo, hingga Blitar, getaran dirasakan getaran skala II-III MMI atau dirasakan nyata dalam rumah.

Getaran juga terasa Gunungkidul, Bantul dan Kulon Progo di Yogyakarta dengan skala II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Gempa susulan ini mengiringi gempa utama berkekuatan M 6,1 yang terjadi di area yang sama, pada Sabtu 10 April 2021 pukul 14.00 WIB.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Kota Jogja Mulai Disorot, Heroe Poerwadi Akhirnya Diusung PAN, Budi Waljiman Dikawal Gerindra

Mata Indonesia, Yogyakarta - Persiapan untuk Pilkada pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja mulai memanas. Beberapa figur telah muncul sebagai calon potensial dari berbagai partai politik, di antaranya adalah Heroe Poerwadi dan Budi Waljiman.
- Advertisement -

Baca berita yang ini