BMKG: Perairan Indonesia Berpotensi Alami Gelombang Tinggi 6 Meter

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Beberapa wilayah perairan Indonesia pada 3-5 September bakal mengalami gelombang tinggi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini.

BMKG memantau pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari tenggara-barat daya dengan kecepatan 8-20 knot sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari timur-tenggara dengan kecepatan 8-25 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, serta perairan selatan Banten dan Laut Arafuru bagian Timur.

Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti perairan timur Kepulauan Simeulue – Kepulauan Mentawai, Teluk Lampung bagian selatan, Laut Sawu bagian Utara, Selat Ombai, Laut Natuna, perairan timur Bintan- Kepulauan Lingga, Selat Gelasa, perairan Pulau Belitung, Selat Karimata, Laut Jawa, perairan utara Jawa Timur-Kepulauan Kangean, perairan selatan Kalimantan, Selat Makasar bagian Selatan-tengah, perairan Kotabaru, Laut Bali-Laut Sumbawa, perairan Kepulauan Selayar, Teluk Bone bagian Selatan, Laut Flores, perairan Baubau – Kepulauan Wakatobi.

Kemudian, Teluk Tolo, perairan selatan Kepulauan Banggai – Kepulauan Sula, Laut Maluku, perairan Bitung-Kepulauan Sitaro, perairan Kepulauan Sangihe – Kepulauan Talaud, Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan timur Kepulauan Halmahera, Laut Hamahera, perairan selatan Pulau Buru-Ambon-Pulau Seram, Laut Seram, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kei-Kepulauan Aru, Laut Arafuru, perairan Misool selatan Sorong-Fakfak, perairan utara Papua barat-Biak, dan Samudera Pasifik utara Halmahera-Jayapura.

Gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,5 hingga 4 meter berpeluang terjadi di beberapa perairan Indonesia lainnya, di antaranya adalah perairan utara Sabang, perairan Barat Aceh- Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudera Hindia barat Aceh-Nias, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa-Pulau Sumba, Selat Bali-Selat Lombok-Selat Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Pulau Sawu-Pulau Rotte- Kupang, Laut Sawu bagian selatan, serta Samudera Hindia selatan Bali-NTT.

Sementara itu, potensi gelombang sangat tinggi dengan kisaran 4 hingga 6 meter dapat terjadi di perairan barat Pulau Enggano, Samudera Hindia barat Mentawai-Lampung, dan Samudera Hindia selatan Jawa.

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Seluruh Pihak Harus Terima Hasil Putusan Sidang MK

Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di ruang sidang lantai...
- Advertisement -

Baca berita yang ini