BMKG: Gelombang 4 Meter Bakal Hantam Perairan Maluku Bagian Utara

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Gelombang tinggi masih menghantui perairan Indonesia. Berdasarkan prediksi dari Kepala Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon Ot Oral Sem Wilar bahwa gelombang mencapai empat meter berpeluang menghampiri perairan Kepulauan Babar-Kepulauan Tanimbar, Laut Banda, perairan selatan Kepulauan Kei, dan laut Maluku bagian utara. Hal itu akan terjadi beberapa hari ke depan.

Potensi gelombang tinggi, menurut dia, datang karena pengaruh angin yang umumnya bertiup dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan terbesar 30 knot (55 km per jam).

Ia menjelaskan, seperti diberitakan Antara, angin kencang dengan kecepatan lebih dari 30 km per jam berpeluang terjadi di Kota Ambon dan Tual, Kabupaten Buru dan Buru Selatan, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Maluku Tenggara, Kepulauan Tanimbar, dan Maluku Barat Daya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah sudah menyampaikan informasi cuaca tersebut ke sembilan kabupaten dan dua kota.

Ot mengimbau para nelayan mewaspadai potensi munculnya gelombang tinggi dan tidak memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional yang kemungkinan tidak kuat menahan terpaan gelombang.

Bila terjadi kondisi cuaca ekstrem, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu bisa menutup sementara aktivitas pelayaran sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.

“Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan,” katanya.

Berita Terbaru

Antisipasi Daging Sapi Terjangkit Antraks, Pemkot Jogja Sidak Pedagang Pasar

Mata Indonesia, Gunung Kidul - Kasus antraks yang terjadi di Gunungkidul dan Sleman diantisipasi lebih cepat oleh Pemkot Jogja. Meski Kementan sudah menggerakkan jajarannya termasuk Pemkab Gunungkidul untuk memvaksinasi hewan ternak warga, antisipasi oleh pemerintah wilayah lain juga harus dilakukan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini