Bisnis Tanaman Hias Takkan Tergerus Pandemi Virus Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kelompok Tani Mandiri Cianjur, Jana Rojana mengatakan bahwa pandemi virus corona membuat permintaan akan bunga potong mengalami penurunan. Meski demikian, dikatakannya, bisnis tanaman hias akan bertahan dan terus berkembang seiring dengan kehadiran varietas baru yang cantik.

“Selama pandemi ini untuk bunga potong memang mengalami penurunan. Tetapi saya bilang, bisnis bunga itu selama ada manusia hidup makan akan tetap hidup. Karena itu saya menikmati dan mencintai menjadi penjual dan perawat tanaman hias,” ucap Jana Rojana, Jumat, 12 Maret.

Adapun Guru Besar Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB), Muhammad Firdaus memotivasi para pelaku usaha tanaman hias untuk meningkatkan kualitas tanamannya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai jual dan dapat merambah pasar internasional.

Firdaus mengatakan Indonesia memiliki keragaman tanaman yang indah dan dapat bersaing di pasaran internasional. Bahkan varietas tanaman hias nasional tak kalah memesona dengan tanaman-tanaman, khususnya bunga-bunga asal Eropa

“Kalau kita lihat data, kita memang belum pernah muncul sebagai eksportis, tetapi juga bukan importir. Selama ini kan tanaman hias masih dikuasai Belanda. Nah, harusnya kita juga bisa karena tanaman nasional tidak kalah bagusnya dengan global,” kata Firdaus.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri mengungkapkan, Kementan memiliki fasilitas balai penelitian tanaman hias di wilayah Cianjur, Jawa Barat yang dapat dimanfaatkan oleh semua kalangan, khususnya para penguasaha muda.

“Bahkan kita punya program inkubasi YESS sebagai program pemerintah dalam memfasilitasi genera muda untuk jadi entrepreneur. Silahkan diakses secara baik dan maksimal,” kata Kuntoro.

Sebagai informasi, YESS atau Youth Entrepreneurship and Employment Support (YESS) merupakan program Kementerian Pertanian yang memiliki misi menciptakan pengusaha-pengusaha muda di sektor pertanian. Diluncurkannya program YESS sebagai langkah antisipasi akan menurunkan petani di usia 19-39 tahun di Tanah Air.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini