MINEWS, JAKARTA-Postingan akun @lisaboedi atas nama Lisa Marlina di Twitter mendadak viral. Pasalnya, cuitannya dianggap merendahkan martabat warga di Pulau Dewata Bali.
Dalam postingannya pada Sabtu 20 Juli kemarin, Lisa menulis curhatannya tentang dugaan pelacuran di kawasan Bali. Berikut tulisan komentarnya;
“Di Bali itu ga ada pelecehan sexual karena kl dilecehkan ya seneng2 aja, mau menyalurkan hasrat pun gampang karena palacur dan pelacuran nya available setiap jengkal, modal sedikit dapat. Jadi ga akan ada yg dilaporin lah,” tulis Lisa.
Tulisan tersebut langsung menuai kecaman dari netizen, khususnya warga Bali karena dinilai mengandung ujaran kebencian. Cuitan itu disoal salah satu caleg DPRD Bali dari Partai NasDem, Ni Luh Djelantik. Sebagai perempuan Bali, Ni Luh mengganggap cuitan itu menghina warga Bali.
“Besok aku akan ke kantor polisi untuk melaporkan penghinaanmu pada Bali dimana kamu menuliskan pelacur dan pelacuran available di setiap jengkal Bali,” tulis @niluhdjelantik.
“Bagi yang mengenal Lisa Marlina. Tolong sampaikan kepadanya bahwa aku tidak tinggal diam atas penghinaan yang dia tuliskan terhadap Bali. Aku akan melanjutkan perihal ini ke pihak yang berwajib agar yang bersangkutan bisa mengklarifikasi pernyataannya dan membuktikan bahwa benar pelacuran dan pelacur available di setiap jengkal pulau kami,” kata Ni Luh di akun Instagramnya, Senin 22 Juli 2019.
Ni Luh lalu mencantumkan nomor ponselnya agar bisa diberikan ke Lina Marlina. Lina lalu menghubungi Ni Luh Djelantik dan memberikan penjelasan. Penjelasan itu lalu diunggah Ni Luh Djelantik di Twitter
terpisah, Lina Marlina meminta maaf karena cuitannya dinilai menghina perempuan Bali. Dia mengaku cuitannya merupakan respons atas cuitan dari netizen lainnya. Â “Klarifikasi saya sudah saya tweet ya, itu aja yang bisa saya klarifikasi. Saya klarifikasi bukan mencari pembenaran, saya menyadari ada yang kurang baik dalam menyampaikan pendapat, mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Bali,” kata Lina mengutip detik.com.
Lina pun berharap bisa melakukan mediasi dengan Ni Luh Djelantik terkait cuitannya. Dia juga mengaku mendapatkan sanksi sosial dari netizen lainnya.
Saya menyarankakan kepafa semua NETIZEN bila membuat komentat yang bisa membuat masalah cobalah dibaca sendiri dulu dan dipikirkan apakah tulisannya bakal menyinggung orang terlebih jika bakal menyinggung SUKU LAIN. Jangan pernah berpikir bahwa dirinya paling benar atau paling suci