Biar Lama, Vaksinasi Strategi Paling Masuk Akal Hentikan Pandemi Covid19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Vaksinasi dan menegakkan protokol kesehatan adalah strategi paling masuk akal bagi negara-negara di dunia untuk mengakhiri Pandemi Covid19, meski tidak secepat strategi seorang dr. Sanjay Gupta dari AS yang konsepnya diyakini mampu mengakhiri pandemi dalam waktu empat minggu saja.

Hal itu diungkapkan peneliti mikrobiologi Riza Putranto dalam pesan yang diterima Mata Indonesia News, Jumat 5 Maret 2021.

Menurut Riza setidaknya dunia mengenal tiga strategi untuk mengakhiri pandemi Covid19 ini yaitu risk through it, delay and vaccinate dan terakhir coordinate and crush.

Strategi risk through it banyak dilakukan di awal pandemi merebak setahun lalu yaitu dengan membiarkan semua orang terinfeksi virus tersebut dengan harapan mereka sembuh sendiri karena Covid19 tergolong self-limiting desease atau penyakit yang akan sembuh tanpa pengobatan karena dilawan antibodi manusia.

Namun strategi tersebut banyak ditinggalkan karena akan berisiko mengakibatkan jumlah kematian yang banyak terutama jika menginfeksi orang dengan komorbid. Maka ditinggalkan banyak negara.

Strategi ketiga, coordinate and crush juga tidak bisa dijalankan negara-negara dunia karena strategi itu mengharapkan seluruh negara di bumi ini tanpa terkecuali kompak bersama-sama berkoordinasi untuk menghalangi penyebaran virus SARS-Cov-2 tersebut.

Kendalanya, negara-negara dunia sulit kompak apalagi masih ada yang perang sehingga strategi itu tidak berjalan baik.

Maka, strategi kedualah yang paling mungkin dijalankan yaitu delay and vaccinate. Menurut Riza strategi itu adalah dunia berusaha menghambat penyebaran virus dengan vaksin dan protokol kesehatan.

Namun, dengan kecepatan vaksinasi yang berbeda-beda dan ketersediaan vaksin yang relatif lambat strategi itu membutuhkan waktu yang lama.

Indonesia diperkirakan membutuhkan waktu lima tahun untuk memvaksin 182 jutaan warganya agar tercipta kekebalan komunitas. Itu pun dengan syarat protokol kesehatan ditegakkan dengan ketat oleh seluruh warga.

Jika tidak, mau tidak mau kita harus memvaksin seluruh 271 juta penduduk karena akibat kecerobohan masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan menjadi celah bagi varian baru B.1.1.7 yang penularannya 50 persen lebih cepat dari virus lama untuk mewabah.

Sementara strategi dr. Sanjay Gupta adalah memerintahkan seluruh warga negara tanpa terkecuali selalu menggunakan masker N95 saat bertemu dengan orang lain. Dia menghitung cara itu akan menyudahi pandemi dalam waktu 4 minggu.

Kendalanya tidak seluruh masyarakat Indonesia paham, bahkan tidak mau mengerti sehingga menjadi sulit untuk melaksanakan strategi tercepat ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini