Bentrok antara Polisi dan Gengster di Venezuela, 23 Orang Meninggal Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Setidaknya 23 orang dilaporkan tewas dalam bentrokan antara polisi dan gengster di ibu kota Venezuela, Caracas, akhir pekan kemarin. Pemerintah Venezuela pun kini menghadapi pengawasan internasional atas pembunuhan yang dilakukan pasukan keamanan.

Pertumpahan darah dimulai pada Jumat (8/1) sore waktu setempat, dengan operasi oleh dua unit polisi – Pasukan Aksi Khusus, yang dikenal sebagai FAES, dan Unit Operasi Taktis Khusus, yang dikenal sebagai UOTE – di lingkungan yang dipenuhi gengster di kawasan La Vega. Bentrokan berlanjut hingga Sabtu (9/1).

“Sejauh yang saya ingat, ini adalah operasi keamanan warga dengan jumlah korban terbesar,” kata seorang aktivis Marino Alvarado, yang berafiliasi dengan kelompok hak asasi PROVEA, melansir Reuters, Senin, 11 Januari 2021.

Alvarado juga mengungkapkan, seluruh korban tewas dari konfrontasi tersebut, merupakan anggota geng dan bukan dari pihak kepolisian.

Sebuah misi pencari fakta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menemukan bahwa pemerintah Presiden Nicolas Maduro telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang sistematis dan merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Tahun lalu, misi pencari fakta PBB ini bahkan telah menyerukan agar FAES dibubarkan karena perannya menyalahi aturan, yakni pembunuhan di luar hukum. Namun, Kementerian Informasi Venezuela maupun kantor kepala kejaksaan mengatakan bahwa laporan misi pencari fakta PBB diganggu dengan kepalsuan.

Venezuela merupakan salah satu negara paling kejam di dunia. Di mana tingkat pembunuhan mencapai angka 45,6 per 100 ribu penduduk pada 2020. Menurut laporan Observatorium Kekerasan Venezuela.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini