Beda dari Warga Natuna, Karantina Orang Australia di Pulau Terpencil Dikritik Tidak Manusiawi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Berbeda dengan masyarakat Natuna, Warga Negara Australia saat ini mengritik keras pemerintahnya karena menempatkan 243 warganya dari Wuhan di Pulau Christmas untuk menjalani masa karantina selama 14 hari. Mereka menilai kebijakan itu tidak manusiawi.

Seperti dilaporkan BBC, kritik itu justru mempertanyakan kondisi fasilitas kesehatan di pulau terpencil Samudra Hindia tersebut, sebab pulau itu sudah lama tidak digunakan dan baru dibuka tahun lalu.

Pada masa lalu, pulau itu di masa lalu adalah bekas pusat tahanan imigrasi Australia. Sejak 2003, ribuan pencari suaka telah ditahan di pulau itu dengan pengawasan ketat.

Pulau itu terletak di teritori terluar atau berjarak sekitar 2.700 kilometer dari daratan Australia.

Kini pulau itu tinggal dihuni satu keluarga yang terdiri dari empat orang Sri Lanka yang sedang melawan upaya deportasi dari Pemerintah Australia.

Warga Australia menilai pemerintahnya tidak manusiawi menempatkan mereka di pulau yang dinilai minim fasilitas tersebut. Padahal, Jepang, Prancis dan Amerika Serikat melakukannya di daratan utamanya.

Sejumlah warga Australia keturunan Cina bahkan khawatir akan mendapat perbedaan dari warga Australia yang berkulit putih.

Pemerintah Australia menerjunkan satu tim sepesialis yang terdiri dari 24 dokter dan perawat ke pulau tersebut.

Di lokasi karantina itu juga didirikan rumah sakit lapangan dari tenda. Para dokter dan perawat itu akan menangani warga Australia yang di karantina di sana.

Warga Australia yang berada di Wuhan hingga kini berjumlah 600 orang, sedangkan ada 12 kasus virus corona jenis baru ditemukan di Benua Kangguru tersebut.

chrismas island
Rumah Sakit lapangan di Chrismas Island. (BBC)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Program AMANAH Kembangkan SDM Muda Kelola Potensi Kekayaan Aceh

Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) mampu mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) muda di Tanah Rencong...
- Advertisement -

Baca berita yang ini