Bayaran Mahal Lockdown Ketat Kota Seoul, Kesehatan Mental Warganya Terganggu

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOULKorea Selatan harus membayar mahal saat menangani penyebaran Covid19 dengan melakukan lockdown ketat. Sebab, 40 persen warganya mengalami kesehatan mental.

Hal itu terungkap pada survei yang diumumkan, Rabu 29 September 2020. Menurut survei itu menyebutkan empat dari 10 warga Seoul merasakan kesehatan mental mereka merosot tajam.

Dari 3.983 responden yang disurvei Pemerintah Seoul periode Juli-Agustus 2020, menurut Kantor Berita Yonhap, terungkap 1.489 di antaranya atau sebesar 40 persen mengaku mengalami hal tersebut.

Seperti dilansir Anadolu, kondisi tersebut merupakan efek negatif dari kejatuhan ekonomi, berkurangnya kehidupan santai akibat jaga jarak sosial, berkurangnya aktivitas di luar rumah, ‘ketidaknyamanan penggunaan masker serta putusnya hubungan antar keluarga dan teman.

Sebanyak 51 persen responden mengatakan aturan jaga jarak sosial memang sangat diperlukan, tetapi membuat ketidaknyamanan.

Sementara itu, lebih dari 24 persen responden meyakini bahwa kerugian ekonomi mempengaruhi kehidupan mereka.

Sebelumnya otoritas Seoul dan daerah sekitarnya menerapkan lockdown ketat, melarang pertemuan dan demonstrasi di atas 10 orang setelah kasus baru di metropolitan meningkat.

Kini, Korsel melaporkan 113 kasus tambahan Covid19 dan enam kematian baru dalam sehari, sehingga menambah total menjadi 23.812 kasus, menurut Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea.

Sementara jumlah kumulatif kematian COVID-19 mencapai 413 dengan 21.590 kasus sembuh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini