Banyak yang Salah Kaprah, Kendalikan Covid19 Bikin Masalah Baru

Baca Juga

MATA INDONESIA, PADANG – Banyak orang Indonesia salah kaprah memahami penyakit Covid19 sehingga kita gagal mengendalikan dengan cepat bahkan muncul masalah baru.

Hal itu diungkapkan ahli kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang Dr dr Andani Eka Putra di Padang yang dikutip Kamis 2 Juli 2020.

Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand tersebut mengungkap salah bentuk salah kaprah adalah soal menggunakan alat pelindung diri (APD) berlapis-lapis sehingga sulit saat akan dibuka.

“Tidak hanya susah membuka, sampai ada kasus tenaga medis yang sudah bernafas dan pusing karena pakai APD yang terlalu ketat,” kata Andani.

Hal itu terjadi karena ada kecemasan berlebihan padahal angka kematian akibat Covid19 hanya empat persen sehingga terbilang kecil.

Padahal, menurut Andani angka kematian akibat Covid19 di Amerika Serikat per hari lebih mengerikan dari Indonesia yaitu 3.000 orang per hari dan 2.000 per hari

Tingginya angka kematian di Amerika dan Eropa karena penyebaran virus sudah masuk pada fase erupsi atau eksponensial ditandai dengan 30 sampai 40 persen populasi terinfeksi di waktu bersamaan.

Sementara di Sumtra Barat penyebaran virus berada pada fase patogenesis yaitu kejadian infeksi di bawah 40 persen, kasus kematian berat sedikit, surveilans dan diagnostik masif, serta pertempuran terjadi di lapangan.

Maka, Andani mengingatkan Indonesia jangan sampai masuk pada fase eksponensial dengan melakukan pencegahan melalui edukasi kepada masyarakat kolaborasi Dinas Kesehatan dengan Laboratorium serta melakukan pool test yaitu tes usap massal.

Salah kaprah lainnya adalah masih banyak orang yang mengabaikan penggunaan masker, menyemprot disinfektan ke jalanan. Maka dia menganjurkan sosialisasi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid19 terus menerus dilakukan hingga masyarakat tidak asing lagi melakukan pencegahannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah Capai 65 Ton selama Lebaran, WALHI Jogja Ingatkan Penanganan Jangan hanya Menumpuk

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencatat peningkatan sebanyak 65 ton sampah di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul selama periode 8-15 April 2024 atau masa lebaran. Persoalan sampah di DIY ini juga diingatkan oleh WALHI agar Pemda mencari penanganan lanjutan ke depan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini