Banyak Tak Terdeteksi, Temukan Pasien Covid19 Bakal Pakai Anjing

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dalam wabah Covid19 gelombang kedua di luar Cina saat ini, banyak ahli kesehatan yang meyakini jumlah kasus yang positif terinfeksi penyakit tersebut lebih sedikit dari sesungguhnya. Untuk menemukan orang-orang yang tidak menunjukkan gejala tersebut, banyak ilmuwan akan mencoba meminta bantuan penciuman anjing.

Idenya adalah anjing jenis Labrador dan Spaniel telah terbukti menemukan manusia dengan penyakit malaria dari penciumannya.

Selain itu hewan peliharaan yang sering disebut sebagai sahabat terbaik manusia itu juga sanggup menunjukkan orang-orang dengan penyakit parkinson dan berbagai jenis kanker.

Kepala Departemen Pengendalian Penyakit London School of Hygiene dan Tropical Medicine (LSHTM), James Logan menyatakan penyakit pernafasan seperti influenza sebenarnya menimbulkan bau khas yang tidak bisa dibedakan penciuman manusia.

“Ada kemungkinan yang sangat bagus bahwa Covid19 memiliki bau tertentu dan jika itu benar, saya sangat yakin bahwa anjing-anjing tersebut akan dapat mempelajari dan mendeteksinya,” ujar Logan seperti dikutip Medical Daily.

Dia menegaskan untuk mewujudkan hal tersebut masih dalam proses awal. LSHTM sekarang sedang melatih anjing-anjing tersebut.

Sementara itu, tim peneliti yang berbeda sedang mengerjakan alat lain untuk mempercepat deteksi atau diagnosis Covid19. Penelitian yang sedang berlangsung bertujuan membuat alat tes darah yang dapat menentukan orang yang telah terpapar atau terinfeksi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah Capai 65 Ton selama Lebaran, WALHI Jogja Ingatkan Penanganan Jangan hanya Menumpuk

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencatat peningkatan sebanyak 65 ton sampah di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul selama periode 8-15 April 2024 atau masa lebaran. Persoalan sampah di DIY ini juga diingatkan oleh WALHI agar Pemda mencari penanganan lanjutan ke depan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini