“Banyak Penipu dan Penjahat Ingin Rusak Citra Taliban”

Baca Juga

MATA INDONESIA, KABUL – Taliban resmi kembali ke tampuk kekuasaan usai menyingkirkan presiden dukungan Amerika Serikat (AS), Mohammad Ashraf Ghani Ahmadzai pada 15 Agustus 2021.

Meski kini telah menguasai Afghanistan, pemimpin tertinggi Taliban, Haibatullah Akhunzada memperingatkan untuk waspada akan kemungkinan entitas tidak dikenal di antara barisan mereka yang bekerja melawan pemerintah Taliban.

Peringatan tersebut datang dalam sebuah pernyataan yang dikaitkan dengan Akhunzada yang diedarkan secara luas di akun media sosial Taliban, melansir Al Jazeera.

Akhunzada tidak terlihat di depan umum sejak kelompok itu merebut kekuasaan dan mendeklarasikan emirat Islam ketika pasukan AS mundur setelah pendudukan selama beberapa dekade.

Sejak Taliban menguasai negara itu, kepemimpinannya telah berulang kali memperingatkan penipu dan penjahat bergabung ke dalam kelompok itu dalam upaya untuk merusak citranya.

Yaqoob, putra pendiri Taliban Mullah Mohammad Omar, menambahkan bahwa setiap elemen nakal di antara jajaran akan ditangani. Sementara penjabat Menteri Pertahanan, Mullah Mohammad Yaqoob menyuarakan keprihatinan dalam pesan audio.

“Ada beberapa orang jahat dan korup yang ingin bergabung dengan kami… Untuk memenuhi kepentingan mereka sendiri atau untuk mencemarkan nama baik kami dan membuat kami terlihat buruk,” kata Mohammad Yaqoob pada September.

Dalam beberapa bulan terakhir, Taliban telah memperluas perekrutannya karena berusaha memenuhi janji untuk menjaga keamanan di negara itu. Tetapi kelompok tersebut menghadapi serangkaian serangan mematikan dari pesaingnya, termasuk Negara Islam di Provinsi Khorasan, kelompok bersenjata ISKP (ISIS-K), afiliasi ISIL.

Taliban juga mengumumkan amnesti nasional dan berjanji untuk mengizinkan perusahaan media swasta untuk terus beroperasi secara bebas dan independen. Namun, ada laporan tentang beberapa pejuang Taliban yang diduga melecehkan wartawan dan yang lainnya dituduh secara paksa menyita properti di beberapa provinsi.

Menyusul laporan tersebut, kantor Akhunzada mengeluarkan dekrit pada akhir September yang melarang anggota kelompok memasuki rumah dan kantor di Kabul atau sekitarnya dengan dalih memeriksa kendaraan atau peralatan.

“Tidak ada yang diizinkan untuk mengambil kendaraan atau peralatan atas nama pemerintah Afghanistan, katanya.

Namun, ada laporan lanjutan tentang pejuang Taliban yang memaksa ratusan keluarga keluar dari rumah mereka di provinsi tengah Daikondi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini