Banyak Dokter Wafat karena Corona, PB IDI : Masyarakat Belum Patuhi Protokol Kesehatan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jumlah tenaga medis yang wafat karena corona (covid-19) terus meningkat.

Menurut Wakil Ketua Tim Mitigasi PB IDI, dr Ari Kusuma, SpOG(K), angka kematian di kalangan tenaga medis ini menunjukkan bahwa masyarakat masih abai untuk mematuhi protokol kesehatan

“Masyarakat juga tidak peduli pada keselamatan tenaga kesehatan. Padahal pemerintah telah gencar mengampanyekan hal tersebut,” ujarnya dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu 4 Oktober 2020.

Ari pun menilai dengan bertambahnya korban dari pihak tenaga kesehatan akan berdampak pada pelayanan kesehatan pasien. Mulai dari pasien covid-19 maupun non covid-19.

“Untuk itu, masyarakat tidak boleh menganggap remeh virus yang sudah mematikan lebih dari jutaan manusia ini dan tetap mematuhi protokol kesehatan,” katanya.

Menurut data yang dihimpun oleh Tim Mitigasi PB IDI bersama dengan Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) hingga Sabtu, 3 Oktober 2020, sudah ada 130 dokter, 9 dokter gigi dan 92 perawat yang meninggal dunia akibat covid-19.

Dari 130 dokter yang wafat, ada 67 dokter umum dengan 4 di antaranya merupakan guru besar, 61 dokter spesialis dengan 4 di antaranya adalah guru besar, serta 2 orang residen.

“Keseluruhan dokter tersebut berasal dari 18 IDI Wilayah (provinsi) dan 61 IDI Cabang (Kota/Kabupaten),” kata Ari.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini