Bagaimana Pak Anies? Kawasan Elite Kemang Jadi Kumuh dan Berantakan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Peringatan keras untuk Gubernur DKI Anies Baswedan. Ketidaksiapan Pemerintah Provinsi DKI menghadapi cuaca ekstrem yang sudah jauh-jauh hari diperingatkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berdampak genangan air dan banjir yang melanda sejumlah titik di Jakarta.

Wilayah banjir yang paling parah adalah kawasan Kemang Jakarta Selatan. Meski daerah ini memang setiap tahunnya menjadi langganan banjir, namun tahun ini wilayah ini paling parah dibandingkan daerah lain.

Ruas jalan yang banjir terbentang sepanjang 300 meter. Tinggi banjir bervariasi, paling dalam diperkirakan mencapai dua meter.

Bangunan di ruas jalan itu ikut terendam banjir, mulai dari bank, minimarket, apartemen, hingga hotel dan restoran mewah. Sejumlah pegawai dan warga terjebak dan harus menunggu perahu karet untuk melintas untuk keluar dari lokasi banjir.

Puluhan mobil juga ikut terendam, baik yang ada di pinggir jalan maupun yang terdapat di area parkir. Puluhan mobil itu dievakuasi satu per satu dengan ditarik menggunakan mobil Offroad.

Banyak diantaranya bisa disebut mobil mewah, mulai dari Toyota Alphard hingga Mercedes Benz.

Kawasan Kemang Raya yang dikenal sebagai kawasan elite itu telah berubah layaknya sungai coklat di kawasan kumuh.

Hingga Sabtu malam, banjir masih menggenangi Jalan Kemang Raya.

Meski demikian, mobil pompa sudah dikerahkan untuk menyedot air ke Kali Krukut.

Ada 3 unit mobil pompa yang dikerahkan untuk menyedot air. Dua diantaranya bisa menyedot 400 liter air per detiknya. Sementara satu pompa lainnya bisa menyedot hingga 350 liter per detik.

Setelah genangan air di Jalan beres, Dinas SDA menyedot genangan di basement gedung hotel dan apartemen.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut banjir di Kemang, merupakan imbas dari luapan kali Krukut. Menurut dia, kali itu meluap karena air kiriman dari Depok.

“Di hulunya terjadi curah hujan yang sangat tinggi tercatat 136 mm/hari. Kemudian lintas airnya melewati dua sungai, satu kali Mampang dan dua Kali Krukut. Jadi saat ini adalah dampak dari air kiriman dari kawasan tengah sekitar Depok,” ujar Anies.

Anies megatakan, saat ini seluruh jajaran Pemprov DKI telah melakukan upaya untuk membersihkan sampah di aliran sungai.

Pemprov juga mengerahkan pompa mobile baik di kawasan Sudirman maupun di Kemang yang menjadi aliran kali Krukut untuk selanjutnya dialirkan ke Banjir Kanal Barat (BKB).

Namun, ia mengakui pemompaan ini memang harus menunggu karena BKB masih menampung kiriman air dari daerah hulu.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah mengatakan, penyedotan dilakukan setelah tinggi muka air Kali Krukut mulai surut.

Petugas Pintu Air Kemang Raya mencatat saat banjir menggenangi Jalan Raya Kemang ketinggian muka air Kali Krukut mencapai 350 cm atau siaga satu banjir.

Naiknya permukaan air menyebabkan jebolnya tanggul di Kali Krukut, sehingga air luapan kali masuk ke saluran penghubung hingga merendam dua unit pompa berkapasitas 1.000 liter per detik yang ada di Rumah Pompa Kemang Raya.

“Ada dua tanggul yang jebol, pertama di belakang Plaza Bisnis, panjangnya tidak termonitor, jebol pukul 02.00 WIB,” kata Zaenal, petugas piket Rumah Pompa Kemang Raya.

Tanggul kedua jebol berada di belakang Rumah Pompa Kemang Raya, dengan panjang tanggul jebol mencapai 10 meter.

Menurut Zaenal, jebolnya dua titik tanggul pembatas Kali Krukur ini berdampak pada meluapnya aliran kali ke Jalan Kemang Raya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

AMN Manado Upaya BIN Tanamkan Nasionalisme Generasi Muda

Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI) terus berupaya untuk menanamkan semangat dan rasa nasionalisme kepada para generasi muda...
- Advertisement -

Baca berita yang ini