MINEWS.ID, JAKARTA – Sutopo Purwo Nugroho sangat syok ketika divonis mengidap kanker paru stadium 4 pertengahan Januari 2018.
“Awalnya syok karena saya tidak merokok, genetik tidak ada dan makan sehat,” kata Sutopo saat diwawancara sebuah media lokal Februari 2018.
Selama ini kanker paru-paru memang selalu identik dengan perokok, lalu mengapa Sutopo yang tidak merokok bisa terpapar?
- Perokok pasif
Jawabannya, kanker paru-paru bisa disebabkan karena orang nonperokok ikut menghirup asapnya atau dikenal dengan perokok pasif.
Di Amerika Serikat dikabarkan 7.300 orang non-perokok dikabarkan meninggal dunia karena kanker paru yang disebabkan asap rokok orang lain. Sementara di Inggris setiap tahun 6000 orang divonis kanker paru walaupun bukan perokok.
2. Zat beracun
Gas radon adalah salah satu zat yang meningkatkan risiko kanker paru. Radon diproduksi dari pemecahan alami uranium di tanah, batu, dan air, yang akhirnya menjadi bagian dari udara yang Kamu hirup.
Tingkat radon yang tidak aman dapat terakumulasi di setiap bangunan, termasuk rumah. Radon naik dari tanah, memasuki bangunan atau rumah melalui retakan kecil. Gas radon bisa menjadi penyebab utama kanker paru pada orang yang tidak merokok.
Risiko terkena kanker paru lebih tinggi jika Kamu terpapar zat beracun, seperti asbestos atau knalpot diesel di tempat kerja. Faktor risiko lain adalah riwayat keluarga dan riwayat pribadi, terutama jika Anda seorang perokok.
3. Perempuan
Menariknya, kebanyakan pasien kanker paru dan bukan perokok adalah perempuan. Namun, belum ada yang dapat memastikan apa penyebab perempuan yang tidak merokok dengan kanker paru.
Ahli menduga, kaitannya dengan faktor genetik yang dikombinasikan dengan paparan zat pemicu kanker seperti asbestos, gas radon, bahan pelarut, asap buangan mesin diesel, juga paparan asap orang lain.
Ada temuan menarik lain yang diungkap Stephen Spiro dari British Lung Foundation. Menurut Stephen, kanker paru yang dialami perempuan nonperokok mungkin memang tidak ada hubungannya dengan asap rokok.
Penyakit mematikan itu sudah kerap menimpa perempuan di awal abad ke-20 sebelum kebiasaan rokok menyebar. Beberapa penelitian pun masih dilakukan untuk mengenali penyebab kanker paru pada perokok pasif.
