Badai Eta Hantam Nikaragua dan Honduras, 3 Orang Tewas

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA –  Badai Eta mengancurkan atap rumah-rumah, menyebabkan banjir, dan tanah longsor saat menghantam garis pantai Nikaragua dan Honduras, Selasa (3/11). Akibat badai ini, sedikitnya tiga orang dilaporkan tewas dan puluhan nelayan dalam bahaya.

Eta merupakan satu badai terkuat yang melanda Amerika Tengah dalam beberapa tahun terakhir, menghantam Nikaragua sebagai badai kategori 4 pada skala Saffir-Simpson, dan juga menghantam jalan dan jembatan di Honduras. Ratusan orang dievakuasi.

Badai Eta diperkirakan menyebabkan kerusakaan saat mata badai bergerak ke wilayah pedalaman di sepanjang pantai timur laut Nikaragua, demikian dilaporkan Pusat Badai Nasional (NHC) Amerika Serikat.

Melansir Reuters, Rabu, 4 November 2020, ketika menghantam pantai, Eta meniup angin yang berpotensi menghancurkan 140 mil per jam (225 kph). Badai akan melemah dengan cepat saat bergerak ke daratan.

Media Nikaragua melaporkan bahwa dua penambang tewas akibat tanah longsor. Sementara di Honduras, seorang gadis berusia 13 tahun tewas dalam tanah longsor di rumahnya, hal ini diungkapan oleh tim pemadam kebakaran.

Sementara itu, sekitar 60 nelayan terjebak dan terancam bahaya di wilayah timur Mosquitia di Honduras, demikian diungkapkan perwakilan dari penduduk setempat, Robin Morales.

“Para nelayan terapung di laut sambil berteriak meminta tolong,” kata Morales menambahkan bahwa seorang pejabat Angkatan Laut Honduras mengatakan kepadanya saat ini terlalu berbahaya melakukan operasi penyelamatan.

“Apabila mereka tidak berhasil diselamatkan, saya tidak berpikir para nelayan akan tetap hidup selama lebih dari 24 jam,” sambungnya.

Pada Selasa (3/11) pagi waktu setempat, Badai Eta telah merobohkan pohon dan kabel listrik, serta menyebabkan banjir serius di timur laut Nikaragua, kata Badan Manajemen bencara Sinapred. Namun, Wakil Presiden Rosario Murillo mengatakan kerusakan awal tidak sebesar yang dikhawatirkan.

“Kami sangat takut, ada tiang-tiang tumbang, ada banjir, atap yang rusak, sebagian seng di rumah saya hancur,” kata warga Puerto Cabezas, Carmen Enriquez.

Daerah di utara Nikaragua merupakan bagian termiskin dari negara tersebut. Banyak orang tinggal di rumah yang terbuat dari kayu dan batako, dan tidak perlengkapi dengan baik untuk menahan badai yang dahsyat.

Sekitar 1,227,000 orang di Nikaragua, termasuk hampir 500 ribu anak-anak berisiko terkena amukan badai Eta.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Program AMANAH Kembangkan SDM Muda Kelola Potensi Kekayaan Aceh

Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) mampu mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) muda di Tanah Rencong...
- Advertisement -

Baca berita yang ini