MATA INDONESIA, JAKARTA – Alasan perdagangan narkoba melalui penjara semakin marak kini terjawab. Ternyata banyak modus yang dilakukan untuk memperlancar bisnis barang haram tersebut, mulai menggunakan drone yang canggih hingga layangan dan gerobak sampah.
“Kan luar biasa,” ujar Direktur Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Tejo Harwanto dalam keterangan tertulisnya, Minggu 15 Desember 2019.
Tampaknya bisnis narkoba di dalam penjara semakin menggiurkan sehingga berbagai cara dilakukan pelakunya.
Maka menurut Tejo, Ditjen Pas pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) akan menambah sarana dan prasarana di lembaga pemasyarakatan termasuk menambah penjaga tahanan.
Tahun depan akan ada 5000 penjaga tahanan tambahan untuk lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan (lapas dan rutan) di seluruh Indonesia.
Dia juga mengungkapkan saat ini sudah ada tujuh lapas dan rutan yang telah memiliki kamera pemantau (CCTV) terintegrasi dengan pusat.
Selain itu ada 180 Lapas dan rutan yang telah dipasangi fasilitas warung telekomunikasi khusus Lembaga Pemasyarakatan (wartelsuspas).
Selain itu ada yang memiliki body scanner, X-Ray, dan metal detector yang sudah ada di setiap lapas/rutan.
Menurut Tejo para petugas Pemasyarakatan juga akan mengikuti pelatihan yang bekerja sama dengan International Criminal Investigative Training Assistance Program, serta penguatan petugas sebagai pelaksana program rehabilitasi dan therapheutic community.
