Atlet Pelatnas PBSI Jalani Tes Kesehatan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bertempat di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, sebanyak 67 atlet pelatnas menjalani serangkaian tes kesehatan pada Kamis 8 April 2021.

Tes kesehatan ini rutin dilakukan PBSI saat pemanggilan pemain di setiap awal tahun. Serangkaian tes kesehatan yang dibagi menjadi enam pos ini meliputi pemeriksaan darah, elektrolit, fungsi hati, ginjal, rontgen thorax, frekuensi nadi, tensi, saturasi oksigen, THT, mata, EKG, visus, postur, gizi, dan lain sebagainya.

Kepala dokter PBSI, Michael Triangto mengatakan tes kesehatan ini adalah bagian dari pengecekan kondisi atlet yang terpilih masuk ke pelatnas.

“Yang pertama tes kesehatan ini bertujuan tentunya setiap ada atlet yang baru masuk, dalam artian atlet yang terpilih, kami harus mengetahui dulu baik tingkat kesehatannya maupun tingkat kebugarannya,” katanya.

“Ini sebagai syarat para atlet bisa masuk di pelatnas, harus sehat dan memenuhi standar. Baik standar kesehatan dan standar kebugaran sesuai yang diminta pelatih fisik. Karena kalau kondisinya terlalu jauh maka akan menyulitkan atletnya maupun kami saat nanti dilatih,” ujarnya.

“Ada beberapa contoh atlet yang bisa disebut potensial lalu masuk ke pelatnas tapi ternyata ia sudah habis-habisan di klub, artinya sudah pernah cedera dan ketika di dalam pun akhirnya terus mengalami cedera. Itu yang kami hindari. Makanya para atlet ini harus benar-benar kualitasnya sesuai dengan standar yang kami minta,” ungkapnya.

Para atlet yang belum memenuhi standar bukan berarti PBSI menutup pintu bagi mereka. Di tahun depan bila usianya masih cukup dan mempersiapkan diri dengan lebih baik, tidak menutup kemungkinan untuk mereka bisa kembali diterima.

“Misalnya atletnya bagus, kesehatan cukup bagus juga kecuali mata. Berkacamata katakan seperti itu. Tentunya tetap saja kami akan mengatakan ini nilai minus untuk dia. Tapi itu bukan final karena kami akan membicarakan lagi dengan yang lain,” katanya.

“Jadi bisa kami perbaiki tidak nilai minus ini? Mau tidak dia ganti kacamatanya dengan kontak lensa. Kalau itu bisa kan tidak masalah. Contoh lain, atlet ini serba bisa dan sudah pernah menjadi juara tapi tinggi badan tidak memenuhi persyaratan. Tidak masalah asal kekurangannya itu bisa ditutup dengan kemampuan yang lain, kelenturan dan kecepatan misalnya. Apalagi dia main di ganda,” ucapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Kota Jogja Mulai Disorot, Heroe Poerwadi Akhirnya Diusung PAN, Budi Waljiman Dikawal Gerindra

Mata Indonesia, Yogyakarta - Persiapan untuk Pilkada pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja mulai memanas. Beberapa figur telah muncul sebagai calon potensial dari berbagai partai politik, di antaranya adalah Heroe Poerwadi dan Budi Waljiman.
- Advertisement -

Baca berita yang ini