Astaga! Anies Larang Warga yang Terpapar Corona ke RS

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta menginstruksi larangan warganya yang memiliki gejala corona untuk datang ke Rumah Sakit ataupun Puskesmas. Ia menganjurkan agar mereka tinggal di rumah, seraya menunggu jemputan dari pihak tim tanggap corona yang dibentuk Pemda DKI.

“Bila masyarakat merasakan kondisi seperti gejala Covid-19, kami minta jangan langsung ke fasilitas kesehatan, tinggal dulu di tempat Anda berada,” katanya, Senin 2 Maret 2020.

Anies berdalih alasannya melarang warga untuk tidak ke berangkat ke fasilitas kesehatan untuk mengurangi penularan yang lebih besar pada masyarakat yang kontak dengannya.

“Jika terdapat gejala, maka telpon ke nomor yang sudah tersedia, yakni 112 dan 119, kami yang akan jemput, setelah dilakukan diagnosis pertelpon setelah terkonfirmasi dijemput dan dibawa ke fasilitas kesehatan. SOP-nya begitu,” ujarnya.

Pemprov DKI Jakarta membentuk tim tanggap corona sebagai bentuk antisipasi dan penanganan kasus corona yang merebak akhir-akhir ini di dunia internasional.

“Tim ini dipimpin oleh Asisten Kesra yang beranggotakan Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Kominfo, Kepala BPBD, Kepala Kesbangpol, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Biro Perekonomian,” kata Anies.

Tim ini berfungsi untuk melakukan pengawasan dan pemantauan mulai Senin kemarin untuk kasus corona. Tercatat hingga saat ini tim Tanggap Covid19 memantau 136 orang, dengan hasil 115 orang dinyatakan sehat sedangkan 21 orang masih memerlukan pengawasan.

37 KOMENTAR

  1. Kenapa tidak sebaiknya Tim Penanggulangan Corona yang Stand by di PUSKESMAS atau Fasilitas Kesehatan yang lain yang justru lebih mudah menindak lanjuti dari pada menunggu ya kalau datang penjemputnya kalau tidak bagaimana. Di Jakarta kadang tidak mudah mencari tempat tinggal orang. Jakarta hunian bagi warga paling miskin hingga paling kaya. Jendral sampai gelandangan juga ada.

  2. Judul berita kok elek…ya memang bgitu protapnya..buka2 lah berita Luar negeri dan penanganan masing2 negara..jgn tendensius,apa2 yg dilakukan gub DKI salah melulu

  3. Kok gubernur nya heboh seh, lah Menkes nya aja tenang memberikan penjelasan dengan seksama dengan budaya gerakan bersih cuci tangan dan menjaga imun badan. Ini gubernur kok malah heboh sendirian….. Itu urusin aja masalah jakarta yg belom kelar kelar deh, masalah covid 19 udh ada yg bisa menjelaskan melalui pak Menkes yg notabene seorang dokter

    • Yah hebohlah krn dia gubernur yg bwetanggung jawab.. masa warga dki kena corona gubernur diam aj… Ntar dinyinyirin lagi..
      Haddeuh, anies mah dicri aj celahnya.. ampuuun

    • Menkes nya kan gak ada rencana jadi presiden, ya pernyataannya normal aja, kalau pak anis kan sedang cari perhatian, tapi sayangnya gak mikir efek samping nya buat rakyat dan negara

  4. bukan aneh tapi lu aja yg ga paham..
    beliau berkata begitu karna berkaca dari kejadian kemaren dimana staf yg menangani pasien yg terkena virus corona dirumhkn krna kontak lngsung dengn pasien dan skrng masih dlm pemantauan..
    gitu aja ko susah ngertinx..
    hedeeeeeeh…

  5. Apa yang dikatakan oleh beliau saya setuju banget. Bukan dilarang ke tempat balai pengobatan, tapi maksud beliau agar penularan tidak menjadi lebih luas. Dan tim tanggap corona dari pemprov DKI yg akan menjemput orang itu jika sdh menghubungi ke 112 dan 119. Semoga sukses dan sehat terus ya Pak Anies Baswedan….

  6. Kasihan ya, orang sakit kritis disuruh nunggu jemputan. Ya kalo jemputanya datang segera, kalo tidak, dia harus menunggu ajal. Sebaiknya disarankan segera ke dokter atau puskermas atau RS dg menggunakan masker atau alat pelindung pencegah penyebaran virus melalui udara tidak terjadi.

  7. Mau komen apa ya, bingung. Biar yang ambil langkah penangannya menteri kesehatan, bagaiamana tindakannya, trus sistem mengatasi masalahnya bagaimana, berkordinasi dengan pemerintah daerah saling bekerjasama jadi yg ngatur menteri kesehatan bukan gubernur, kalau ada warga ada kendala kendala corona. Biar pak gubernur urusin masalah yg belum selesai dulu contohnya ngatasi banjir, jangan sok jadi pahlawan kesiangan atur dulu urusan pekerjaan sebagai gubernur dulu.

  8. Setuju pak Gub! Buktikan bahwa mottonya pak Gub, cepat tanggap dan sll siaga itu fakta bukan slogan semata. Jgn lupa tingkatkan fasilitan kesehatan dan kesranya aparatur perhatikan jgn molor molor lah, agar mereka juga semangat tugas dan pengabdian full

  9. Pakai logika,seandainya positif kena Corona,terus ke RS,dlm perjalanan sampai RS kira2 bertemu dg orang lain tdk,berapa banyak interaksi dg orang lain,dari mana saja asal orang2 yg berinteraksi,bisa di bayangkan sehari saja virus bisa menyebar luas,dg pola jemput bola akan mengurangi resiko penyebaran virus, jangan karena tdk suka pd seseorang logika di kesampingkan.

  10. Saya bukan pendukung anies. Tapi apa yg dikatakan anies itu sudah tepat. Memang sebaiknya orang terduga tertular virus corona dijemput di tempat oleh tim medis

  11. Cerdas pak Anies !! Gubernur Indonesia, drpd sepanjang perjalanan ke Faskes bisa menularkan lbh byk org, ntar 1 pasien bisa menyebabkan puluhan org dlm pemantauan bahkan tertular virus kan kasian.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Kota Jogja Mulai Disorot, Heroe Poerwadi Akhirnya Diusung PAN, Budi Waljiman Dikawal Gerindra

Mata Indonesia, Yogyakarta - Persiapan untuk Pilkada pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja mulai memanas. Beberapa figur telah muncul sebagai calon potensial dari berbagai partai politik, di antaranya adalah Heroe Poerwadi dan Budi Waljiman.
- Advertisement -

Baca berita yang ini