AS Tuduh Iran Lakukan Pemerasan Nuklir

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Amerika Serikat mengkritisi pernyataan Iran yang tengah memulai proses pengayaan uranium hingga 20%. Jumlah ini dinilai jauh di atas batas yang ditetapkan dalam Kesepakatan Nuklir 2015 yang ditinggalkan Washington.

“Iran memperkaya uranium hingga 20% di Fordow. Ini adalah upaya yang jelas untuk meningkatkan kampanye pemerasan nuklirnya, upaya yang akan terus gagal,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, melansir English al Arabiya, Selasa, 5 Januari 2021.

Tahun 2018, Presiden Donald Trump memutuskan untuk membatalkan secara sepihak Kesepakatan Nuklir Iran yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA). Kesepakatan ini turut ditandatangani Teheran dan negara-negara Barat, termasuk Paman Sam.

Saat itu Presiden Trump menyebut perjanjian tersebut sebagai kesepakatan sepihak mengerikan yang seharusnya tidak pernah dibuat. AS kemudian mengumumkan 12 tuntutan kepada Iran, termasuk penghentian program nuklir dan penarikan pasukan dari perang Suriah.

Bukan hanya itu, AS juga menerapkan sejumlah sanksi yang mencakup sektor energi dan ekonomi. Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif bahkan mengatakan, sanksi ekonomi yang dijatuhkan Paman Sam sukses membuat Iran menderita dan mengalami kerugian besar.

Bukan hanya itu, negeri yang dipimpin oleh Presiden Hassan Rouhani bahkan tak mampu sekadar membeli obat-obatan dan vaksin yang diperlukan untuk memerangi pandemi virus corona yang telah merugikan Iran (4/12).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Program AMANAH Kembangkan SDM Muda Kelola Potensi Kekayaan Aceh

Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) mampu mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) muda di Tanah Rencong...
- Advertisement -

Baca berita yang ini