MATA INDONESIA, JAKARTA – Perseteruan antara Amerika Serikat dan Cina kembali terjadi di perairan Laut China Selatan (LCS). Ketegangan ini disinyalir bisa menimbulkan dampak yang signifikan bagi sejumlah negara yang memiliki wilayah di perairan tersebut.
Pengamat Inteliten Stanislaus Riyanta pun mengungkapkan hal yang senada. Ia mengatakan, konfrontasi antara AS dan Cina di LCS bisa berdampak terhadap sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Ia pun menganjurkan agar pemerintah perlu bersikap tegas menghadapi situasi ini. “Ini diperlukan supaya Indonesia tidak masuk ke dalam arena konfrontasi kedua negara tersebut,” ujarnya kepada Mata Indonesia, Rabu 6 Mei 2020.
Selain itu, Indonesia perlu menguatkan kerja sama antar negara-negara ASEAN di sekitar LCS. Ini bertujuan agar ada strategi dan kekuatan yang serius sehingga bisa membendung dampak dari konflik tersebut.
Seperti diketahui sebelumnya, Militer AS mengerahkan pesawat pengebom untuk terbang di perairan sengketa LCS.
Komando Indo Pasifik AS melaporkan dua pesawat B-1B Lancers terbang di atas perairan LCS dan melakukan operasi selama 32 jam.
Selain itu, aksi militer AS dari Angkatan Laut berlayar di dekat pulau-pulau yang diklaim Cina dan bermaksud untuk mencoba memancing reaksi Negeri Tirai Bambu itu. Sebelumnya,Tiongkok mengklaim telah mengusir kapal perang Angkatan Laut AS dari wilayahnya.
