Arab Saudi Buka Kelab Malam ‘Halal’ Pertama di Jeddah, Ini Kata Pemerintah

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Sebagai negara yang paling mengedepankan syariat Islam, Arab Saudi akan menentang berbagai kegiatan yang dianggap menentang agama. Namun, beredar kabar bawah untuk pertama kalinya negara tersebut bakal memiliki punya kelab malam ‘halal’ yang dibuka di Jeddah. Kelab itu merupakan cabang dari venue White di Dubai.

Kabar pembukaan kelab malam itu muncul, berdasarkan ungkapkan kekecewaan penyanyi Ne-Yo yang akan membuka kelab malam itu, lewat akun Instagram miliknya.

Menurutnya, ia tengah berada dalam perjalanan menuju tempat berlangsungnya acara ketika mendapat kabar bahwa pembukaan kelab malam tersebut dibubarkan.

“Meminta maaf kepada orang-orang di Jeddah. Telah berada dalam perjalanan menuju lokasi ketika diinformasikan acaranya dibubarkan. Mungkin akan mencoba lagi lain waktu. Cinta untuk penggemarku di White,” tulisnya dalam sebuah foto.

Diketahui, Jeddah dianggap lebih liberal dan beragam daripada ibu kota Riyadh, di mana pemisahan antara pria dan wanita lajang diberlakukan secara ketat.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Minggu 16 Juni 2019 menurut laporan media Arab Saudi, kelab malam populer itu berbasis di Timur Tengah yang dikenal sebagai “White”. Pihak White diklaim membuka cabangnya di Jeddah pada Kamis lalu, tetapi tempat itu akan bebas alkohol sesuai hukum Islam di negara itu.

Otoritas Hiburan Umum Arab Saudi (GEA) pada hari Kamis membantah telah memberikan lampu hijau untuk pembukaan klub malam tersebut. Dalam sebuah pernyataan yang diposting di akun Twitter resminya, GEA mengumumkan pembukaan investigasi atas kabar tersebut.

“Menurut informasi yang diberikan kepada GEA, acara (Project X) itu melanggar prosedur hukum dan peraturan yang berlaku, dan belum disahkan oleh badan tersebut,” kata pernyataan itu.

Sebelumnya, kelab malam yang merupakan cabang dari Dubai tersebut diklaim sebagai kelab malam halal. Sejumlah media lokal melaporkan rencana pembukaan kelab malam halal pada Kamis di tepi laut Jeddah. Kelab serupa sebelumnya dibuka di Dubai dan Beirut.

Kelab malam itu direncanakan dibuka mulai pukul 10 malam hingga 3 pagi. Sementara harga tiket untuk pertunjukan perdana berkisar antara 500-1.000 riyal.

Pembukaan kelab malam itu menuai reaksi beragam di media sosial. Ada yang menyambut dan menganggapnya sebagai bagian rencana mereformasi kerajaan yang dijalankan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Sedangkan, pihak yang menolak menganggap ide membuka kelab malam halal itu hanya akal-akalan semata meski pihak pengelola kelab menyatakan tak akan menyediakan minuman keras. Mereka menyebut pembukaan kelab malam itu melanggar identitas keislaman Arab Saudi dan tradisi.

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini