Antisipasi Penyanderaan oleh Abu Sayyaf, Kolaborasi Antar Negara Penting

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Penyanderaan kelompok teroris Abu Sayyaf menjadi ancaman bagi keamanan nasional negara. Maka langkah antisipasi diperkuat dengan melakukan kolaborasi antar negara. Pengamat intelijen dan terorisme Stanislaus Riyanta menilai bahwa kerja sama antar negara penting untuk melawan terorisme.

“Kerja sama antar negara dalam melawan terorisme perlu dikuatkan sehingga bisa saling berkolaborasi untuk melawan kelompok trans nasional,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Selasa 23 Maret 2021.

Hal serupa pernah dikemukakan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Ia menegaskan bahwa kerja sama lintas negara harus dimaksimalkan untuk mencegah penyanderaan kelompok militant.

Dalam hal ini Retno menenkankan pada kerja sama trilateral antara Indonesia dengan Filpina dan Malaysia. Langkah ini penting karena kasus penyanderaan tidak hanya melibatkan WNI saja melainkan juga warga negara asing.

“Jadi kita perlu untuk mengintensifkan kerja sama tersebut sehingga, sekali lagi, preventif ini dapat kita lakukan dan dapat mencegah jatuhnya korban lain di kemudian hari,” kata Retno.

Kerja sama ini menjamin keamanan bagi pengguna perairan di kawasan Laut Sulu, baik perdagangan, nelayan atau transportasi manusia. Mengingat adanya gangguan keamanan di Laut tersebut.

Adapun menurut data Konsulat RI Tawau di Sabah, Malaysia, sebanyak 39 WNI menjadi korban penculikan dan penyanderaan oleh kelompok Abu Sayyaf selama jangka waktu 2003 hingga 2019.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Seluruh Pihak Harus Terima Hasil Putusan Sidang MK

Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di ruang sidang lantai...
- Advertisement -

Baca berita yang ini