Anak Miliarder Inggris Diculik di Italia, Penculik Minta Uang Tebusan Sedikit

Baca Juga

MATA INDONESIA, ROMA – Seorang turis asal Inggris diculik dan disandera selama delapan hari oleh sebuah geng di Italia. Diketahui turis tersebut merupakan anak dari miliarder di Negeri Ratu Elizabeth.

Namun, turis tersebut berhasil diselamatkan oleh polisi setempat usai mengirim pesan dengan menggunakan teks kode rahasia kepada ayahnya. Aparat kepolisian mengatakan bahwa pria berusia 25 tahun itu dibebaskan dari sebuah apartemen dekat Macerata, Italia tengah.

Korban yang tidak disebutkan namanya itu diculik oleh empat pria dan diborgol dengan bertelanjang kaki di sebuah flat. Para penculiknya menuntut uang tebusan senilai 6.000 Poundsterling atau sekitar 116 juta Rupiah untuk pembebasannya, polisi menambahkan.

Putra miliarder itu juga hanya diberi makan dengan sisa makanan para penculik. Para tersangka penculikan, tiga warga Italia dan seorang berkebangsaan Maroko, diduga mengizinkan korban untuk menghubungi orangtuanya untuk meminta uang tebusan.

“Keluarganya yang cukup kaya, menerima pesan darinya dan menghubungi polisi Inggris dan Badan Kejahatan Nasional, yang kemudian menghubungi carabinieri (polisi Italia),” kata Kolonel Nicola Candido, yang terlibat dalam penyelamatan.

“Kami memeriksa kasusnya dan kemudian merencanakan serangan penyelamatan,” sambungnya, melansir melansir Daily Mail.

Pria itu telah memberi tahu ayahnya melalui SMS bahwa dia telah diculik, lapor The Times. Namun, aparat kepolisian mengaku penasaran mengapa para penculik meminta uang tebusan dengan nominal yang rendah.

“Dia mengirim pesan kepada ayahnya di ponselnya untuk meminta uang, tetapi juga dapat berkomunikasi, tanpa disadari oleh geng, bahwa dia sedang ditahan,” ucap Kolonel Massimiliano Mengasini.

“Pemuda itu ditemukan di sebuah ruangan gelap dengan perabotan didorong ke jendela. Dia diberi makan secara sporadis oleh para penculiknya. Dia kelelahan tapi dia perlahan pulih,” sambung Massimilaiano.

Sementara komandan unit carabinieri yang terlibat dalam operasi tersebut, Kolonel Francesco D’Ecclesiis, mengatakan bahwa dalam waktu 36 jam, pihaknya telah menemukan apartemen tempat korban ditahan.

“Penggerebekan terjadi pada pukul 14.45 pada Rabu (13/10). Kami mengepung blok apartemen, menangkap para penculik, dan membebaskan sandera,” kata Kolonel Francesco D’Ecclesiis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pelantikan dan Pengukuhan 27 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemprov NTT

Mata Indonesia, Kupang - Sebanyak 27 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilantik dan dikukuhkan oleh Penjabat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini