MATA INDONESIA, JAKARTA – Organisasi kesehatan dunia WHO mencatat dunia sudah melewati puncak kasus positif Covid19 yang diakibatkan virus corona, tepatnya pada 11 April 2020. Maka, sekarang dunia sedang mengalami penurunan jumlah kasus baru dalam periode terlama.
Angka kasus baru tertinggi itu adalah 89.657 kasus dan hingga 15 April 2020 jumlah itu terus turun berturut-turut 85.679 kasus, 76.498 kasus, 71.799 kasus dan pada Rabu kemarin penambahan kasus baru itu turun lagi menjadi 70.082 kasus.
Itu adalah periode perlambatan ketiga, sebab yang pertama terjadi pada 23 Maret saat kasus baru berhenti pada angka 40 ribu per hari dan 31 Maret 2020 ketika jumlah penambahan kasus baru tertahan di 60 ribu kasus per hari.
Pada 23 Maret penambahan kasus baru sempat tertahan hingga 25 Maret. Awalnya tercatat ada pertambahan 40.788 kasus baru, kemudian hari berikutnya turun menjadi 39.825 kasus namun tanggal 25 Maret naik lagi menjadi 40.712 kasus.
Sayangnya setelah itu jumlah kasus baru melonjak lagi. Pada 26 Maret jumlah kasus baru tercatat 49.219 kasus baru.
Sementara pada 31 Maret 2020 perlambatan jumlah kasus baru juga hanya bertahan tiga hari sebelumnya.
Pada 29 Maret tercatat 63.159 kasus baru, setelah itu turun hingga 31 Maret 2020 masing-masing di angka 58.411 kasus, dan 57.610 kasus. Lagi-lagi setelah itu jumlah kasus baru melonjak pada 1 April 2020 menjadi 72.736 kasus.
Hingga kini Amerika Serikat menjadi negara dengan kasus Covid19 terbanyak yaitu 644.089 kasus positif dengan angka meninggal dunia 28.529 kasus, disusul Spanyol dengan 180.659 kasus positif dan angka meninggal dunia 18.812 kasus, di posisi ketiga Italia yang mencatat 165.155 kasus baru dengan angka meninggal dunia 21.645 kasus.
Cina yang pernah menjadi sumber penularan pertama virus SARS-Cov2 tersebut kini berada di posisi ketujuh dengan jumlah kasus positif 82.341 kasus positif dengan penambahan 49 kasus baru per hari dan angka meninggal dunia 3.352 jiwa dengan penambahan 1 orang meninggal per hari.
