Air Mata Neymar di Stadion da Luz

Baca Juga

MATA INDONESIA, LISBON – Neymar tak kuasa membendung air mata setelah PSG dikalahkan Bayern Muenchen di final Liga Champions. Memang bukan malamnya Neymar.

Neymar berusaha keluar dari bayang-bayang Lionel Messi ketika meninggalkan Barcelona di 2017. Saat berseragam Barcelona, pemain asal Brasil itu sudah pernah merasakan gelar Liga Champions musim 2014/15.

Tapi, saat itu Neymar berada di bawah bayang-bayan Messi. Semua sorotan dialamatkan kepada Messi ketika Barcelona menjuarai Liga Champions.

Di 2017, Neymar memutuskan hengkang dari Barcelona dengan cara yang kurang elok. Dia memaksa pindah hingga akhirnya Blaugrana memberikan lampu hijau dan melanjutkan kariernya bersama PSG.

Selama tiga musim, Neymar sudah memenangkan semua gelar domestik. Tapi, dia belum mampu memenangkan Liga Champions. Musim ini adalah kesempatan besar Neymar, karena Lionel Messi bersama Barcelona terhenti di perempatfinal.

Sayang, PSG gagal menjuarai Liga Champions usai ditaklukkan Bayern 0-1, Senin 24 Agustus 2020 dini hari WIB. Usai wasit meniup peluit panjang tanda berakhinya pertandingan, Neymar tak kuasa membendung air mata.

Pemain asal Brasil sampai harus ditenangkan oleh pelatih PSG, Thomas Tuchel. Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi juga berusaha menenangkan Neymar saat pemberian medali untuk runner-up.

Neymar pantas menyesali kekalahan ini. Pasalnya, di babak pertama dia punya peluang bagus membawa PSG unggul lebih dulu. Saat situasi satu lawan satu dengan kiper Manuel Neuer, mantan pemain Santos itu gagal mencetak gol.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini