Agen Spionase Iran Perdaya Perempuan Israel, Minta Kumpulkan Data-data Intelijen

Baca Juga

MATA INDONESIA, YERUSALEM – Israel mengungkapkan bahwa pihaknya berhasil memutuskan jaringan spionase Iran yang merekrut perempuan Israel melalui media sosial. Perempuan yang direkrut jaringan tersebut setuju untuk memotret situs sensitif dan mengumpulkan data intelijen.

Sebagaimana diketahui, Israel memandang Teheran sebagai ancaman terbesar. Kedua negara bahkan kerap terlibat perang pernyataan dan saling mengancam selama bertahun-tahun.

Israel berulang kali mengancam akan mengambil tindakan militer terhadap Iran untuk mencegahnya memperoleh senjata nuklir. Sementara Iran membantah tudingan tersebut dan berjanji akan memberikan respons keras terhadap agresi apa pun.

Layanan keamanan internal Israel, Shin Bet mengidentifikasi agen spionase Iran bernama Rambod Namdar. Diketahui, Ramdod mengaku sebagai pria Yahudi dan tinggal di Israel dan menargatken warga Israel keturunan Iran.

Dilaporkan seorang perempuan Israel berusia 40 tahun berhubungan dengannya selama beberapa tahun dan sepakat memotret Kedutaan Besar AS di Tel Aviv, kantor pemerintah Israel, dan pusat perbelanjaan.

Sang putra bahkan diminta untuk bergabung dengan intelijen militer untuk dinas wajibnya dan bahkan berbicara dengannya melalui telepon untuk mengevaluasi kemampuan bahasa Persianya, kata perempuan tersebut.

Perempuan lain juga diketahui berhubungan dengan Rambod selama empat tahun dan dibayar total 5.000 USD atau sekitar 72 juta Rupiah untuk menjalani sejumlah tugas. Sama seperti sebelumnya, perempuan berusia 57 tahun itu juga mendesak putranya untuk bergabung dengan intelijen militer.

Rambod diketahui mendirikan klub untuk warga Israel keturunan Iran untuk mengumpulkan informasi mengenai mereka dan mencoba mengembangkan hubungan dengan anggota parlemen Israel, demikian pernyataan Shin Bet.

“Kami melihat upaya spionase di dalam Israel dengan mendekati perempuan Israel, yang dianggap tidak bersalah dan meyakinkan mereka untuk mempertahankan hubungan yang berkelanjutan,” kata Shin Bet, melansir abc news.

“Terlepas dari kecurigaan para tersangka sendiri bahwa pria itu adalah seorang agen intelijen Iran, mereka memutuskan untuk mempertahankan hubungan dan melakukan berbagai tugas untuknya,” sambungnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini