Ada Banyak Darah Tumpah di Myanmar Jika Militer yang Berkuasa

Baca Juga

MATA INDONESIA, NAYPYIDAW – Para demonstran kembali ke jalan-jalan di Myanmar, menentang kudeta yang menghentikan transisi tentatif menuju demokrasi di bawah pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

Amerika Serikat (AS) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk penggunaan kekerasan terhadap para demonstran, yang menuntut pengembalian kekuasaan dan pembebasan Aung San Suu Kyi beserta para pemimpin Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), dan para aktivis.

“Kami tidak dapat tinggal diam. Jika ada pertumpahan darah selama protes damai, maka akan ada lebih banyak darah tertumpah jika mereka (militer) mengambil alih negara,” kata pemimpin pemuda Esther Ze Naw, melansir Reuters, Rabu, 19 Februari 2021.

Ribuan orang bergabung dalam demonstrasi di kota utama Yangon. Sementara di ibu kota Naypyidaw, ratusan pegawai pemerintah berbaris untuk mendukung kampanye pembangkangan sipil yang kabarnya akan lebih besar.

Seorang dokter melaporkan, satu pengunjuk rasa meninggal dunia akibat luka tembak di kepala dalam aksi demontrasi di Naypyidaw pada Selasa (9/2). Sementara tiga orang lainnya masih dalam proses perawatan akibat terkena peluru karet.

Bukan hanya di Naypyidaw, demonstrasi di Mandalay juga berakhir bentrok, di mana beberapa demonstran dilaporkan terluka. Pasukan keamanan menggunakan meriam air untuk membubarkan demonstran dan menangkap puluhan orang.

Menurut laporan media pemerintah, sejumlah polisi mengalami cedera dalam bentrok dengan para demonstran yang dituduh melemparkan batu dan batu bata kepada aparat kepolisian.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price mendesak militer Myanmar untuk melepaskan kekuasaan, memulihkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis, membebaskan mereka yang ditahan, mencabut semua pembatasan telekomunikasi, serta tidak melakukan kekerasan terhadap para demonstran.

Sedangkan PBB meminta pasukan keamanan Myanmar untuk menghormati hak warga negaranya yang melakukan aksi demontrasi secara damai.

“Penggunaan kekuatan yang tidak proporsional terhadap para demonstran tidak dapat diterima,” kata perwakilan PBB di Myanmar, Ola Almgren.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Kota Jogja Mulai Disorot, Heroe Poerwadi Akhirnya Diusung PAN, Budi Waljiman Dikawal Gerindra

Mata Indonesia, Yogyakarta - Persiapan untuk Pilkada pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja mulai memanas. Beberapa figur telah muncul sebagai calon potensial dari berbagai partai politik, di antaranya adalah Heroe Poerwadi dan Budi Waljiman.
- Advertisement -

Baca berita yang ini