Achmad Yurianto: Virus Corona di Luar Cina Sudah Bermutasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Virus corona yang sekarang berkembang di luar Cina daratan tidak sama. Telah terjadi mutasi yang membuat gejala klinisnya jauh lebih ringan dan mengarah kepada seasonal flu atau flu biasa.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Pemerintah untuk Kasus Corona Achmad Yurianto saat berbincang dengan Deddy Corbuzier yang disebarkan melalui akun youtube-nya dan dikutip Kamis 19 Maret 2020.

Menurut Yuri begitu panggilan akrabnya, corona covid-19 yang sekarang berkembang di luar Cina daratan tergolong dalam kelompok second wave atau gelombang kedua.

Ciri virus di gelombang kedua ini jauh berbeda dari yang pertama merebak di Wuhan, Cina. Jika covid-19 first wave di Wuhan hanya memiliki masa inkubasi 14 hari yang diiringi demam tinggi, batuk dan sesak nafas, virus yang sekarang tidak lagi seperti itu.

Virus gelombang kedua ini sepertinya bermutasi mulai di kasus Kapal Pesiar Diamond Princess hingga Italia dan Korea Selatan.

Mahluk hidup mikroskopis itu tidak lagi memiliki masa inkubasi 14 hari, hal itu ditemui pada warga AS di Diamond Princess yang telah dinyatakan tidak memiliki gejala klinis pada masa karantina itu, ternyata saat tiba di negaranya masih dinyatakan positif.

Jadi sekarang, WHO tidak lagi menetapkan masa inkubasi corona seperti di Wuhan melainkan 2 X 14 hari.

Hal lain yang membuat mutasi covid-19 sekarang berbeda adalah gejalanya. Jika di Wuhan selalu diiringi dengan gejala klinis demam tinggi, batuk kering dan sesak nafas, mutasi di gelombang kedua hal itu tidak tampak.

Gejala klinisnya ternyata jauh lebih ringan sehingga cenderung terlihat seperti orang sehat, setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium baru diketahui terinfeksi corona.

Menurut Yuri perkembangan tersebut yang membuatnya bahagia. Sebab, virus yang merebak di luar Cina sudah mengarah kepada seasonal flu.

Hal itu sama seperti musim SARS beberapa tahun lalu. Bahkan sekarang jika semua penderita flu diperiksa jenisnya adalah H1N1.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini