91 Kali Gempa Guguran Mengiringi Erupsi Merapi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Aktivitas Gunung Merapi hingga saat ini masih belum mereda . Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, ada 91 kali gempa guguran yang terjadi sejak Minggu 15 November 2020 pukul 00.00 WIB hingga 24.00 WIB.

Menurut keterangan Kepala BPPTKG Hanik Humaida, selain gempa guguran, pihaknya juga mengamati 230 kali gempa hybrid atau fase banyak, 49 kali gempa hembusan, 36 kali gempa vulkanik dangkal, satu kali gempa frekuensi rendah, dan satu kali gempa tektonik.

Pada periode pengamatan itu, disebutkan terdengar suara guguran sebanyak lima kali (lemah hingga keras) di lereng barat Gunung Merapi dari Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Babadan.

Hanik juga menjelaskan, laju deformasi Gunung Merapi diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan rata-rata 12 cm per hari.

Sejauh ini, BPPTKG sudah menaikkan status Merapi menjadi Level III atau Siaga, masyarakat diminta menjauhi radius 5 kilometer dari puncak gunung.

BPPTKG meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah juga diminta mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini