Nongkrong Sambil Baca Buku, Ini 5 Rekomendasi Kafe Library dan Instagramable

Baca Juga

MATAINDONESIA, JAKARTA – Budaya nongkrong di masa kini sungguhlah lumrah. Ditambah dengan semakin maraknya cafe-cafe unik yang menjamur di daerah perkotaan. Beragam konsep dihadirkan guna menarik perhatian pengunjung. Salah satunya adalah konsep Cafe Library. Di kafe ini, pengunjung tak hanya sekadar bisa menyantap makanan dan minuman. Namun uga bisa membaca beragam buku.

Beragam kafe mulai menerapkan konsep ini, seperti Ency Koffee yang terletak di jalan Sabang, Bandung. Dengan berlatar belakang sejarah, dan berdiri sejak 1967, kafe ini menjadi taman baca tertua di Bandung. Terdapat lebih dari 7000 buku bacaan di kafe tersebut. Nuansa kafe ini begitu homey ditambah dengan desain interior yang mengusung tema klasik.

Selanjutnya ada kafe Baca di Tebet. Baru buka untuk umum pada 20 Februari 2022.  Kafe ini didirikan dengan tujuan sebagai sarana untuk meningkatkan diri melalui ilmu serta menambah dan memahami pengetahuan tak hanya secara individual melainkan juga kolektif. Berlokasi di jalan Tebet Dalam Raya, Jakarta selatan, kafe ini juga turut menghadirkan beragam kegiatan seperti klub menulis, klub baca, digital storytelling, dan masih banyak lagi.

Jangan lupakan Kineruku café menjadi salah satu kafe yang mengusung konsep café library atau kafe baca. Berbagai macam koleksi buku tersedia di kafe ini. Mulai dari sosiologi, arsitektur, sejarah, seni, bahasa, sains, dan masih banyak lagi. Berdiri mulai tahun 2003, kafe ini terletak di daerah Cidadap, Bandung.

Selain mengusung konsep café library, Ruma Coffeatery yang berada di daerah Blok M ini juga mengusung konsep ala warteg. Pengunjung dapat dengan bebas memilih makanannya sendiri. Di dalam kafe ini tersedia spot baca juga set vinyl. Dipenuhi dengan ragam koleksi buku menjadikan tempat ini sebagai tempat nongkrong juga working space yang nyaman hingga membuat pengunjung ingin berlama-lama di kafe ini.

Tujuhari Coffee, kafe yang terletak di Kebayoran Baru, Jakarta selatan ini juga mengusung konsep café library dengan ornamen kafe kekinian. Tak hanya menjajakan kopi, kafe ini sebagai tempat membaca serta working space bagi para pengunjungnya. Uniknya lagi, di kafe ini, pengunjung dapat membeli buku dengan cara menukarkan buku yang mereka punya dengan buku yang ada di sana. Kafe ini terletak di daerah pusat pertokoan Grand Wijaya Center, Jakarta Selatan.

Dengan mengunjungi kafe-kafe tersebut, pengunjung tak hanya mendapatkan foto yang aesthetic nan Instagramable, tetapi juga mendapatkan pengetahuan baru. (Zerena Rahayu)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Harga Daging Sapi di Bantul mulai Turun, Ini yang jadi Penyebabnya

Mata Indonesia, Bantul - Setelah Lebaran, harga daging sapi di Bantul mulai mengalami penurunan secara perlahan. Nur Wijaya, Lurah Pasar Niten, membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa pada 15-16 April 2024, harga daging sapi sudah stabil.
- Advertisement -

Baca berita yang ini