Tontaipur, Satuan Elit Kostrad Bentukan Ryamizard Ryacudu yang Mahir Gunakan Sumpit Dayak

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) memiliki pasukan elit khusus yang tak kalah sadis dan biasa menghabisi musuhnya dengan senyap.

Prajurit satuan elit Kostrad ini menghabisi musuhnya bukan mengandalkan senjata khusus dengan senjata sniper atau penembak jitu, melainkan menggunakan senjata tradisional.

Satuan elit Kostrad yang dimaksud adalah Peleton Intai Tempur atau Tontaipur. Satuan elit ini pembentukannya digagas oleh Ryamizard Ryacudu, salah satu jenderal sangar yang banyak menghabiskan karirnya di Kostrad. Tontaipur dibentuk Ryamizard saat dia menjabat sebagai Pangkostrad atau Panglima Kostrad.

Lalu senjata tradisional apa yang diandalkan prajurit Tontaipur untuk menghabisi musuhnya dalam senyap? Mengutip majalah Angkasa Edisi Kostrad Pasukan Pemukul Terbesar Edisi Koleksi No I.IV 2009, senjata tradisional mematikan yang diandalkan prajurit Tontaipur untuk menghabisi musuhnya dalam senyap adalah Sumpit Dayak.

Ini sumpit yang biasa digunakan Suku Dayak di Kalimantan untuk berburu. Terinspirasi dari situ, Tontaipur merancang sumpit sebagai senjata andalan untuk membunuh musuh dalam senyap.

Maka lahirlah spesifikasi sumpit Dayak versi Tontaipur yang memiliki panjang 150 -200 cm dan berdiameter luar batang 3 cm ke 2 cm. Lalu diameter lubang 1 cm. Sumpit Tontaipur terbuat dari bahan batang kayu ulin. Sementara bahan anak sumpit terbuat dari lidi aren atau bilah bambu.

Kenapa mematikan, karena anak sumpit diberi racun yang berasal dari racun getah tumbunan atau dari bisa binatang. Ada pun jangkauan tembak dari anak sumpit ini, maksimum: 25-30 meter. Sekali ditiup, anak sumpit bisa melesat hingga jarak 30 meter.

Musuh yang kena sumpit beracun ini akan merasa seperti tersengat serangga. Tapi setelah itu, musuh yang terkena sumpit beracun bakal roboh meregang nyawa.

Jadi seorang personil Tontaipur tak perlu gunakan senjata sniper untuk melumpuhkan musuh yang berada dalam jarak 30 meteran. Cukup dengan sumpit ala Suku Dayak, pasukan elit Kostrad ini bisa melumpuhkan musuh dalam senyap.

Senjata sumpit itu sendiri cocok untuk pertempuran atau operasi pengintaian di dalam rimba. Efektif bunuh musuh tanpa suara. Tak kalah mematikan dengan peluru dari senapan sniper modern. Walau memang daya jangkau serangannya terbatas. Tidak seperti senapan sniper yang bisa membidik musuh dalam jarak ratusan kilometer.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus berupaya untuk memberantas penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut...
- Advertisement -

Baca berita yang ini