Tak Ada Lagi Kepribadian Indonesia Saat SBY Buka Hotel Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bukan hanya awal pembangunannya mengundang kontroversi, di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Hotel Indonesia juga. Itu karena hotel cagar budaya tersebut dijual ke jaringan hotel internasional Kempinski.

Apalagi proses penjualannya dinilai karyawan Hotel Indonesia sangat merugikan negara karena berubah dari skema build-operate-transfer (BOT) menjadi penjualan penuh ke jaringan Kempinski dan menjadi milik orang terkaya di Indonesia, Budi dan Michael Hartono.

Hal itu berulangkali diteriakkan Joko Sujono yang kala itu dipercaya sebagai Ketua Himpunan Mantan Karyawan HI saat berunjuk rasa. Dia bahkan mengaku banyak interior dan eksterior bersejarah dijual ke pihak lain.

Sementara bukti kepemilikan Hotel Indonesia itu dibuktikan dengan sertifikat nomor 3494 di Kelurahan Menteng yang menyatakan hak milik Hotel Indonesia adalah Grand Indonesia.

Apalagi, dengan dalih direnovasi, Hotel Indonesia juga memecat 1.300 karyawannya yang sudah berkerja puluhan tahun sebelumnya.

Sebelum 2005, hotel bintang lima yang semula dijadikan cermin kepribadian Indonesia oleh Soekarno dijual kepada dua kakak beradik pemilik Djarum dan hanya menjadi bagian dari superblok Grand Indonesia. Penjualan yang disebutkan dengan skema BOT tersebut karena sebelum hotel milik pemerintah tersebut selalu merugi.

Pada 20 Mei 2009 atau mengalami renovasi selama lima tahun, Susilo Bambang Yudhoyono selaku Presiden RI meresmikan pembukaan kembali Hotel Indonesia yang sudah terhimpit superblok pencakar langit Grand Indonesia.

Superblok itu terdiri dari adalah Menara BCA, Grand Indonesia Office Tower, apartemen dan pusat perbelanjaan.

Dalam sambutannya Presiden Yudhoyono tidak lagi menyatakan Hotel Indonesia sebagai kepribadian Indonesia. Dia hanya membandingkan saat dibuka pertama kali 60 tahun sebelumnya.

SBY menyebut saat 1962 peresmian hotel itu bertepatan dengan siaran televisi hitam putih pertama di Indonesia, sedangkan peresmian Hotel Indonesia Kempinski bersamaan dengan diluncurkannya televisi digital pertama di Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini